DUKUPUNTANG (CIREBON BRIBIN) - Satu lagi destinasi wisata kuliner baru hadir di Kabupaten Cirebon, Kopi Montong namanya. Lokasinya yang berada di dataran tinggi Kota Baru Keandra, Sindang Jawa, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Kopi Montong menawarkan tempat yang instagramable karena memiliki nuansa alam yang kental dipadukan dengan suasana ala tempo dulu.
Direktur Utama Kopi Montong, Ahmad Supardi mengungkapkan, areal yang digunakan oleh Kopi Montong ini dulu adalah hutan yang didalam terdapat pohon durian dan mangga.
Dengan kerja keras bersama timnya, Supardi merubahnya menjadi Kopi Montong dengan tetap mempertahankan nuansa alamnya.
Untuk menghadirikan suasana tempo dulu, bangunan - bangunan di Kopi Montong dibuat dengan bentuk joglo yang berbahan utama kayu. Para karyawan pun menggunakan seragam lurik.
"Saya terinspirasi, bisnis itu tidak harus di Kota. Di kebun pun kalau kita memiliki inovasi yang baru bisnis tersebut bisa jalan," ungkapnya usai pembukaan Kopi Montong, Kamis (4/2).
Sesuai namanya, Kopi Montong menawarkan aneka menu olahan kopi bagi para pengunjungnya. Dengan menu andalan Kopi Montong original dan Kopi Montong Durian.
Tak hanya untuk penikmat Kopi, disini juga pengunjung dapat mencicipi aneka kuliner tradisional Nusantara yang disediakan. Seperti Gudeg, Ayam Garang Asam dan lainnya.
"Bukan hanya bisa minum kopi, pengunjung juga bisa makan disini," jelasnya.
Dia menambahkan, selain makan dan minum. Kopi Montong juga dapat menjadi sarana edukasi bagi pengunjung. Dalam pengembangannya, akan di bangun area wisata selfie, permainan, tempat pagelaran juga area edukasi menanam sayuran.
"Tujuan kita membuat Kopi Montong ini bukan hanya sekedar tempat makan dan minum kopi, tapi juga edukasi," tambahnya.
Kopi Montong yang resmi beroperasi mulai hari ini, akan buka mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB untuk hari Senin hingga Sabtu. Sedangkan untuk hari Minggu buka lebih awal mulai pukul 07.00 WIB.
Satu hal yang unik di Kopi Montong, lanjut Supardi, adalah cara pembayarannya yang menggunakan uang koin jaman dulu. Ada tiga koin yang digunakan, yakni pecahan 5,10 dan 20 rupiah.
"Jadi pengunjung harus menukarkan uang terlebih dahulu. Koin yang di tukarkan bisa digunakan untuk membeli makanan, minuman dan permainan," tutupnya.(CB-003)