R. Rulli Andrea Koordinator Komunitas Joker, Minggu (31/3/2019). |
KESAMBI (Cirebon Bribin) -- Komunitas Jokowi Enterpreneur (Joker) terus mendorong agar pemerintah mempercepat capaian entrepreneur hingga 7% dari jumpah penduduk Indonesia usia produktif dalam 5 tahun mendatang.
Hal ini seperti yang dikatakan Rulli Andrea selaku Koordinator Komunitas Joker usai gelaran Talk Show Sharing to Develop Your Business dengan tema Membangun Usaha di Era Digital di Cirebon, Minggu (31/3/2019).
"Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 265 juta, saat ini baru ada 3% pengusaha dari total usia produktif," katanya.
Jumlah ini menurut Rulli, prosentasenya masih sangat kecil dibandingkan dengan negara maju. Dimana untuk negara maju, jumlah entrepreneur rata-rata mencapai 12% dari total jumlah penduduknya.
Rulli menambahkan, pemerintahan Joko Widodo saat ini dan yang akan datang berkomitmen meningkatkan entrepreneur hingga 7% dari jumlah penduduk usia produktif. Angka tersebut sangat mungkin tercapai jika mengacu pada sumber daya manusia yang saat ini sedang mendapatkan bonus demografi.
"Selain kekuatan SDM dan bonus demografi, pemerintah juga kini telah menyiapkan ekosistem yang memungkinkan munculnya entrepreneur di kalangan anak muda," katanya lagi.
Kegiatan Joker bersama enterpreneur dan anak muda di Cirebon |
Ruli menuturkan, para anak muda ini akan didorong untuk menjadi entrepreneur dengan fokus pada dunia kreatif dan digital. Saat ini melalui ekosistem satelit Palapa Ring maka bisnis kreatif dan digital akan semakin cepat.
Indonesia telah memiliki sejumlah platform bisnis digital dan e-commerce seperti Bukalapak, tokopedia, traveloka dan Gojek. Platform ini didirikan anak muda Indonesia dan telah menggerakkan ekonomi kreatif secara massif. Ribuan UMKM telah tergabung melalui platform ini.
"Kami dari Joker optimisi bisa tercapai. Apalagi fokus pemerintahan Jokowi mendatang akan fokus SDM setelah infrastruktur sukses pada periode kedua," tuturnya.
Oleh karena itu, Rulli berharap pemerintah dapat terus membenahi sektor perijinan usaha, membenahi tumpeng tindih proses perijinan di pusat dan daerah, membenahi sektor energi (ketersediaan listrik), membuka pasar baru di international market, sumber daya manusia yang akrab dengan internet of things.(CB-003)