Aktivitas pengrajin membuat bilik bambu |
BEBER (Cirebon Bribin) - Sudah ada kontrak 2 bulan sekali untuk mengirim 67 gulung bilik ke Arab. Untuk 1 gulungan bilik, berukuran 13-14 meter persegi.
Hal itu dikatakan oleh Nana salah satu warga pengrajin bilik bambu di Desa Halimpu Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon yang memasok bilik bambu ke Arab.
"Per meter persegi bilik yang dikirim, dihargai Rp. 30 ribu," katanya kepada Cirebon Bribin.
Namun Nana menuturkan, dirinya terkadang merasa kesulitan untuk memenuhi pesanan tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga pengrajin yang menjadikan usaha ini sebagai sampingan, dan juga bambu yang menjadi bahan utama pembuatan bilik sulit didapatkan.
"Kadang tidak terpenuhi permintaannya karena bahan anyaman bilik sedang sedikit. Faktor lain, bila sedang musim panen warga jarang membuat bahan anyaman bambu karena sibuk disawah," tuturnya.
Pria yang telah membuat bilik sejak tahun 2006 ini menambahkan. Dalam sehari tidak bisa di tentukan berapa meter persegi bilik yang mampu diproduksi. Terkadang, dalam 2 hari hanya mampu menghasilkan dapat 13-14 meter persegi.
Adapun soal keuntungan dari penjualan bilik bambu, Nana mengaku tidak seberapa. Hal ini disebabkan dari tingginya harga bahannya. Seperti untuk bahan anyam bilik batik yang terdiri dari bambu hitam, bambu tali, dan bambu surat. Harga bahannya bervariasi, mulai dari bambu hitam Rp. 200rb/100lembar, bambu tali Rp. 100rb/100lembar, dan bambu surat Rp. 150rb/100lembar.
"Untuk membuat bilik berukuran 13-14 meter persegi menghabiskan 100 lembar bambu hitam dan bambu tali, jadi biaya untuk produksinya 300rb belum menghitung tenaga membuatnya," pungkasnya.(Didin/Magang)