PT KAI Daop 3 menempatkan petugas khusus dengan alat pemeriksaan suhu tubuh di area pintu cek boarding di stasiun Daop 3. |
KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Kewaspadaan terhadap Covid-19 atau virus Corona semakin ditingkatkan di seluruh dunia. Bahkan setelah dipastikan terdapat Warga Negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus mematikan ini, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi menyatakan wabah virus corona sebagai sebuah pandemik, sejak Rabu (11/3/2020) lalu, maka tindakan pencegahan penyebarannya pun semakin masif dilakukan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon turut mengambil langkah preventif dengan memberlakukan larangan naik kereta api (KA) bagi calon penumpang yang terindetifikasi suspect virus Covid-19, saat melakukan proses boarding atau pengecekan tiket dan kartu identitas.
"Dengan menempatkan petugas khusus pengecekan suhu badan calon penumpang yang terdapat di depan meja cek boarding pass," jelas Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arif, Minggu (15/3).
Dia menambahkan, Daop 3 Cirebon menempatkan petugas pemeriksaan suhu badan pada calon penumpang KA yang dilakukan di area pintu cek boarding di stasiun Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang dan Brebes. Tidak hanya terdapat petugas pengecek suhu badan saja, namun juga masih disediakan hand sanitizer di area meja boarding pass dan beberapa titik area publik di stasiun.
Kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona terus ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan suhu badan calon penumpang. Tim medis yang bertugas di pos kesehatan stasiun juga telah siap membantu proses rujukan ke sejumlah rumah sakit jika dibutuhkan.
"Tindakan pengecekan suhu badan ini merupakan langkah kongkrit PT KAI guna mencegah penyebaran virus Corona, terutama karena kereta api merupakan transportasi publik andalan masyarakat," lanjutya.
Dia menambahkan, jika pada saat pengecekan suhu badan ditemukan panas suhu badan calon penumpang mencapai 38 derajat celcius ke atas, dan atas rekomendasi petugas kesehatan, maka calon penumpang dilarang untuk melakukan perjalanan KA.
"PT KAI akan mengembalikan penuh bea pemesanan tiket," tambahnya.
Tidak hanya itu, bagi penumpang yang terindikasi suspect corona yang membawa pendamping, maka tiket dapat dikembalikan penuh juga, untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking. Jika berbeda kode booking, maka bea tiket yang dikembalikan maksimal hanya untuk 2 orang sebagai pendamping.
Selain pencegahan lewat pengguna saja, kebersihan terhadap sarana dan fasilitas di stasiun pun selalu di jaga. Seperti yang sudah dilakukan pada keberangkatan KA dari wilayah Daop 3 Cirebon.
Dalam hal kebersihan sarana kereta, KAI melakukan pencucian interior dan eksterior kereta secara rutin setiap sebelum perjalanan dengan menggunakan bahan kimia untuk sterilisasi. KAI juga menyiagakan petugas kebersihan baik di stasiun maupun selama perjalanan.
Bantal yang disediakan di kereta pun selalu dalam kondisi baru tercuci bersih setiap pergantian penumpang.
"Sebagai upaya pencegahan yang harus dilakukan bersama, PT KAI juga melakukan edukasi di stasiun dan sarana kereta melalui berbagai cara dan media informasi terkait bahaya virus corona dan cara pencegahan, berupa spanduk," kata Luqman lagi.
Terakhir dia mengimbau kepada para pengguna kereta api agar menggunakan masker jika sedang tidak sehat seperti batuk dan pilek atau bersin.
"Selain itu diharapkan pengguna jasa kereta api juga turut serta menjaga kebersihan di area stasiun, seperti tidak membuang sampah tissue dan membuang air liur (meludah) disembarang tempat," pungkasnya.(CB-003)