KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Sebanyak 61 orang menjadi ODP karena ada salah tenaga medis Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati yang terlambat dikonfirmasi positif corona.
Dikatakan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis didampingi Direktur RSD Gunung Jati, satu orang tenaga medis yang terkonfirmasi positif tersebut baru saja diketahui hasil testnya pada Selasa (21/4) malam.
"Padahal pengajuan pemeriksaan perawat tersebut sudah dilakukan sejak 20 hari sebelumnya," katanya, Rabu (22/4).
Azis mengungkapkan, dirinya menyayangkan keterlambatan tersebut.
Dirinya berharap pemerintah pusat dapat menemukan cara, memberikan solusi agar pemeriksaan untuk mengetahui positif atau negatif dapat dilakukan di daerah
"Kami berharap pemerintah pusat bisa mengijinkan diseluruh daerah dapat dilakukan pemeriksaan, tentunya dengan kordinasi bersama kementerian kesehatan dan lainnya," harapnya.
Sementara itu, Ismail menambahkan, kondisi perawat yang positif saat ini secara klinis cukup baik dan tidak menunjukkan gejala.
"Berada diruang isolasi RSD Gunung Jati," tambahnya.
Terkait jejak kontak yang saat ini mencapai 61 orang, menurutnya masih bisa bertambah.
"Ada kemungkinan masih bisa bertambah, karena 20 hari itu waktu yang cukup panjang," ujarnya.
Dijelaskan Ismlail, perawat tersebut diduga terpapar corona dari seorang PDP yang dirujuk ke RS Waled, Kabupaten Cirebon.
“Dulu pernah melayani pasien yang komplain terkait pelayanan di RSD Gunung Jati,” jelasnya.
Meskipun demikian dirinya memastikan RSD Gunung Jati tetap beroperasi dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
"Memang sempat ada penutupan IGD untuk sterilisasi, namun siang ini telah dibuka kembali," pungkasnya.(CB-003)