CIREBON (CIREBON BRIBIN) - Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Telkomsel mengumumkan kolaborasi dalam menjalankan upaya kolektif untuk menanggulangi wabah COVID-19 di Indonesia. Pada program Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19 yang diinisiasi oleh PMI, Telkomsel dipercaya untuk menyediakan solusi internet of things (IoT) FleetSight, Telkomsel Order Management System (TOMS) dan Asset Performance Management (APM), yang akan membantu PMI untuk tetap dapat menerapkan pembatasan fisik (physical distancing) dalam pengelolaan kendaraan operasional, penyemprotan disinfektan, serta monitor suhu box berisi plasma darah pada program penanggulangan COVID-19.
Kolaborasi ini merupakan upaya lanjutan dari Telkomsel yang terus bergerak maju mengambil peran aktif dalam upaya gotong royong bersama seluruh elemen bangsa untuk melakukan pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi.
Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19 merupakan inisiatif PMI dalam melakukan upaya mitigasi dan pencegahan dalam menanggulangi penyebaran virus corona, sekaligus memberikan bantuan terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis. Program tersebut telah berjalan di berbagai daerah sejak Maret lalu. PMI menjadwalkan program Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19 akan dilaksanakan selama enam bulan hingga September mendatang di 34 Provinsi di Indonesia.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, pihaknya menyambut baik kolaborasi bersama PMI dalam memperkuat upaya kolektif antar lini, sekaligus sangat bangga karena solusi IoT Telkomsel dipercaya dalam membantu penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Inisiatif ini membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi IoT dapat secara efektif mengurangi keterlibatan manusia terutama ketika pembatasan fisik sangat diperlukan, sekaligus menjaga agar aktivitas operasional tetap dapat berjalan tanpa hambatan.
"Kami juga sangat senang, solusi IoT yang kami hadirkan tidak hanya memberikan dampak nyata untuk kepentingan bisnis lintas industri, tapi juga untuk mendukung keberhasilan implementasi penanggulangan bencana seperti yang dilakukan PMI pada program Operasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 ini," katanya, melalui siaran pers yang diterima cirebonbribin.com pada Kamis (14/5).
Setyanto menambahkan, kolaborasi Telkomsel dengan PMI ini sejalan dengan kepedulian Telkomsel terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia.
"Kami pun berkomitmen untuk terus bergerak maju bersama segenap elemen masyarakat Indonesia, dalam menjalankan peran Telkomsel sebagai digital telco company dengan menyediakan solusi-solusi digital yang bisa membantu penanggulangan pandemi COVID-19,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari komitmen dan kolaborasi pihak korporasi untuk ikut terlibat dan berpartisipasi dalam upaya penanganan wabah Covid-19.
Peran teknologi sangat membantu masyarakat dan lembaga tertentu dalam melakukan pencegahan virus corona.
"Dengan adanya teknologi ini, diharapkan bisa membantu PMI, terutama dalam manajemen kendaraan dan manajemen kegiatan operasional," ujarnya.
Pada Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19, Telkomsel berperan dalam menyediakan layanan IoT FleetSight dan TOMS untuk menjalankan fungsi kontrol terhadap sekitar armada kendaraan PMI. Sedangkan layanan APM disediakan untuk memonitor suhu box berisi plasma darah yang dikirimkan dari Unit Donor Darah (UDD) PMI ke Rumah sakit di wilayah Jabodetabek. Penyediaan solusi meliputi pemberian perangkat yang dibutuhkan, lisensi aplikasi FleetSight, TOMS dan APM, serta konektivitas data yang digunakan untuk mengakses aplikasi.
Telkomsel FleetSight adalah solusi pengelolaan armada kendaraan, dan digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap 30 truk tangki yang digunakan dalam program Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19. Dalam implementasinya nanti, solusi tersebut akan merekam informasi seperti pilihan rute, jam operasional, perilaku mengemudi, hingga kecepatan, dan menampilkannya dalam bentuk insight maupun data. Selain itu, FleetSight juga mampu menggabungkan data tersebut dengan sistem peringatan real-time yang menginformasikan adanya pelanggaran operasional, seperti kecepatan yang melebihi batas, kendaraan beroperasi di luar jadwal, atau pemilihan rute yang tidak sesuai.
Selanjutnya, layanan TOMS adalah solusi pengelolaan aktivitas operasional, yang akan dimanfaatkan untuk memantau setiap kendaraan yang digunakan oleh PMI untuk penyemprotan disinfektan di wilayah-wilayah tertentu dan melaporkan aktivitas tersebut. Solusi tersebut nantinya akan melakukan manajemen operasional secara end-to-end, mulai dari penjadwalan kendaraan hingga laporan operasionalnya. Hal tersebut dimungkinkan dengan kemampuan TOMS yang dapat membuat rencana pengerahan kendaraan dengan rute terbaik, mengawasi tenaga kerja secara real-time, hingga menyediakan dashboard yang dapat terintegrasi dengan perangkat pengguna untuk melihat laporan operasional dengan mudah, di mana saja dan kapan saja.
Sedangkan solusi APM adalah solusi pengelolaan asset dan akan digunakan untuk memantau real-time suhu box berisi plasma darah yang dikirimkan dari UDD PMI ke rumah sakit yang tersebar di Jabodetabek. Setiap box berisi kantong plasma darah dengan suhu ketika pengiriman minimal -20 derajat Celsius, untuk dapat menjaga kualitas dari plasma darah tersebut. Solusi tersebut nantinya akan dapat digunakan secara end-to-end dengan dilengkapi perangkat untuk memonitor lokasi truk dan suhu box yang dibawa oleh truk , dashboard yang dapat digunakan dimana saja oleh end-user, dan notifikasi ketika ada kenaikan suhu sehingga kualitas dari plasma darah tersebut bisa terjamin ketika sampai di tujuan.
“Upaya gotong royong ini diharapkan mampu mengakselerasikan program Operasi Penanganan dan Pencegahan COVID-19 agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat di seluruh penjuru negeri. Telkomsel juga akan terus terbuka dengan berbagai bentuk kolaborasi dan gotong royong bersama pemerintah, institusi maupun elemen masyarakat manapun dalam upaya penanggulan pandemi COVOD-19 beserta dampaknya di Indonesia”, tutup Setyanto.(Rilis/CB-003)