Wali Kota Cirebon, Drs Nashrudin Azis mengatakan selain dari pemerintah, kesuksesan PSBB juga bergantung pada kesadaran masyarakat, terutama masyarakat para pelaku ekonomi, Jumat (15/5). |
KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Sejak pertama kali diberlakukan pada 6 Mei 2020, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Cirebon hingga saat ini terhitung telah bergulir selama 10 hari lamanya, namun target untuk menahan pergerakan atau aktifitas manusia hingga tersisa 30% menurut Wali Kota Cirebon, Drs Nashrudin Azis masih belum tercapai.
Lantas, akankah PSBB di Kota Cirebon ini akan diperpanjang?
Saat cirebonbribin.com mengkonfirmasi hal ini, Wali Kota menjawab bahwa kepastian memperpanjang atau tidak, bergantung pada hasil evaluasi sehari sebelum berakhirnya masa PSBB.
"Insya Allah tanggal 18 Mei nanti kami akan lakukan evaluasi," ungkap Azis kepada cirebonbribin,com hari ini, Jumat (15/5).
Yang pasti, lanjut Azis saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon masih terus menerapkan aturan-aturan PSBB setiap hari melakukan kontrol terhadap jalannya PSBB.
"Namun kesuksesan PSBB juga bergantung pada kesadaran masyarakat, terutama masyarakat pelaku-pelaku ekonomi, ini kesadarannya harus muncul," jelasnya.
Azis menambahkan, saat ini terjadi perbedaan pendapat masyarakat dalam penerapan PSBB ini, di satu sisi ada golongan yang memaksa untuk bisa tetap mencari nafkah dan mengabaikan aturan, namun disisi lain ada juga golongan masyarakat yang tetap berdiam diri dirumah mematuhi aturan.
Pandemi Covid-19 yang memaksa pemerintah menerapkan aturan PSBB, menurutnya adalah sebuah masalah yang konsekuensinya harus ditanggung bersama dan dihadapi bersama pula.
" Tidak bisa kemudian kita saling saling memikirkan kepentingan pribadi pribadi," tambahnya..
"Sekali lagi, sangat bergantung pada kerjasama masyarakat dan pemerintah, jangan bikin kita berlama-lama menderita, disiplin sebentar untuk memperpendek penderitaan," tutupnya.(CB-003)