HARJAMUKTI (CIREBON BRIBIN) - Kota Cirebon terkenal sebagai daerah yang kaya akan destinasi wisata religi di Jawa Barat, tak mengherankan bila banyak wisatawan dari berbagai daerah tertarik untuk datang berkunjung.
Salah satu destinasi wisata religi yang cukup terkenal yakni Keramat Sunan Kalijaga, yang berlokasi di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Konon, banyak masyarakat yang percaya bahwa disini merupakan tempat Sunan Kalijaga di makamkan.
"Disini memang ada makam, konon memang dipercaya bahwa itu adalah makam Kanjeng Sunan Kalijaga," ungkap Raden Edi (73), Kuncen Keramat Sunan Kalijaga, Kamis (25/6).
Ada hal unik yang terdapat di lokasi Keramat Sunan Kalijaga, yakni hutan disekitarnya menjadi habitat kawanan kera. Kawanan kera ini kerap mendatangi wisatwan untuk meminta makanan, tingkah lakunya yang lucu juga bisa menjadi hiburan tersendiri.
Namun yang yang menarik, kabarnya kera-kera tersebut bukanlah kera biasa, karena menurut mitos yang beredar dahulunya kera-kera tersebut merupakan santri yang dikutuk oleh Sunan Kalijaga.
Dikatakan Raden Edi, kabar bahwa kera-kera di Keramat Sunan Kalijaga dahulunya merupakan manusia memang sudah terdengar sejak dahulu kala, bahkan sebelum dirinya bertugas menggantikan sang Ayah sebagai juru kunci.
"Dikisahkan bahwa dahulu ada santri yang enggan mengikuti Shalat Jumat, dan lebih memilih memancing di sungai cawang, padahal sudah diperingatkan oleh Sunan Kalijaga melalui teman-temannya," katanya
Usai Shalat, Sunan Kalijaga mendatangi sungai cawang dan tertegun melihat tingkah laku santrinya tersebut,dalam hati kecilnya Sunan berbicara bahwa kelakuan santri yang melanggar Shalat Jumat tersebut tidak ada bedanya dengan binatang. Tak lama keluarlah ekor dari tubuh santri tersebut.
"Jadi bukan dikutuk oleh Kanjeng Sunan, beliau tidak pernah mengucapkan mengutuk santri tersebut. Namun, mungkin rupanya suara hati Kanjeng Sunan didengar dan langsung dikabulkan oleh Allah SWT," jelasnya.
Sunan Kalijaga, lanjut Raden Edi, tidak bisa mengutuk karena beliau adalah manusia bisa, sama seperti yang lainnya.
"Yang bisa mengutuk hanya Allah SWT, segala sesuatu yang terjadi semata-mata atas seijin NYA," tegasnya.(CB-003)