SUMBER (CIREBON BRIBIN) - Grab Indonesia melalui Grab Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) hari ini meluncurkan Grab Protect.
Peluncuran layanan terbaru Grab ini dilakukan secara simbolis di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon dengan dihadiri juga perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.
Gilang Oktaviansyah, City Lead Grab Ciayumajakuning menjelaskan layanan Grab Protect merupakan salah satu inovasi yang dihadirkan dimasa pandemi.
"Untuk tetap menjaga keselamatan penumpang dan mitra (pengemudi), khususnya terkait penyebaran covid-19," jelasnya usai peluncuran Grab Protect hari ini, Kamis (2/7).
Grab Protect, yang didalam ada GrabBike Protect dan GrabCar Protect juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam menekan angka penyebaran covid-19.
Grab Protect, merupakan standar baru berkendara dengan memasang partisi atau pembatas antara penumpang dan pengemudi untuk meminimalisir terjadinya kontak fisik. Selain itu, ada standar kesehatan yang juga wajib dipatuhi pengemudi Grab seperti penggunaan masker, memakai sarung tangan dan menyediakan hand sanitizer.
"Kami juga memiliki pos pemantau atau pemeriksaan kendaraan, disana juga secara berkala kendaraan mitra disemprot dengan desinfektan," katanya lagi.
Gilang menambahkan, layanan Grab Protect ini sementara baru akan ada di Kota dan Kabupaten Cirebon.
"Nantinya akan hadir secara menyeluruh di Ciayumajakuning," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon, Denny Subiana mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi inovasi dari Grab ini.
"Kami sangat mengapresiasi, ini bagus sekali," kata Denny.
Dimasa adaptasi kebiasaan baru (akb), lanjutnya memang perlu dilakukan inovasi - inovasi seperti ini untuk tetap menekan penyebaran covid-19.
Dia menambahkan, untuk para pengguna jasa transportasi online maupun transportasi umum lainnya agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Mari kita sama-sama menjaga, karena tanpa kerjasama dari masyarakat maka mustahil upaya pencegahan bisa berhasil," tambahnya.(CB-003)