LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Kemiskinan yang meningkat di tengah pandemi COVID-19, semakin meningkatkan risiko bertambahnya jumlah penduduk yang kelaparan di Indonesia. 25,1 juta penduduk Indonesia hari ini masih hidup dalam kemiskinan, berjuang setiap hari untuk bertahan hidup dalam segala keterbatasan.
Masih ada 55 juta lagi penduduk Indonesia yang sangat rentan untuk jatuh miskin dampak pandemi COVID-19, demikian diungkapkan Ade Rully Supriatna, Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cirebon saat peluncuran Gerakan Nasional Lumbung Sedekah Pangan (GNLSP) pada Senin (10/08) di Kantor ACT Cirebon.
Gerakan Nasional lumbung sedekah pangan diluncurkan secara serentak di 43 cabang ACT yang ada di Indonesia.
“Lumbung Sedekah Pangan hadir ditengah masyarakat untuk memberikan ketersediaan pangan bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan dan mereka yang rawan akan kemiskinan,” ungkapnya.
Lumbung Sedekah Pangan akan dihadirkan di berbagai lokasi strategis seperti Masjid, Perkantoran, Mitra UKM ACT bahkan rumah-rumah para relawan untuk memudahkan dermawan yang ingin memberi atau mereka yang membutuhkan untuk mengambilnya.
Mengusung tag line “Beri Sedekah Terbaikmu, Ambil Secukupnya Bagi yang Perlu” yang terpampang di setiap rak LSP Ade berharap masyarakat yang memiliki kelebihan juga ikut berpartisipasi mengisi rak tersebut, untuk bisa dimanfaatkan bagi mereka yang membutuhkan.
“Gerakan ini, adalah gerakan gotong royong, yang mampu ayo berbagi, bisa melalui Posko Daerah GN-LSP Kantor ACT Cabang Cirebon Jalan Ariodinoto No. 10 D, selanjutnya bantuan akan kami distribusikan atau bisa lansgung simpan di gerai LSP yang tersebar. Sementara bagi masyarakat yang tidak mampu dan membutuhkan, silahkan ambil secukupnya.” kata Ade lagi.
Sementara itu, Tim Program ACT Cabang Cirebon, Tawwaba menambahkan dalam satu rak lumbung sedekah pangan akan dipasok beberapa bahan pangan seperti beras, gula, garam, minyak, sayur-sayuran, susu, obat-obatan, telur dan bahan lainnya yang umumnya dibutuhkan masyarakat.
“Untuk aktivasinya, kita kolaborasi dengan para mitra, baik itu DKM atapun donatur. Pada tahap awal ACT akan mengisi bahan-bahannya. Tapi, setelah habis harapannya para mitra ataupun masyarakat sekitar yang memiliki kelebihan untuk bisa mengisi juga.” kata Aba.(CB-003)