Selasa, 15 September 2020

Selasa, September 15, 2020

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta memberikan sambutan dalam pembukaan Gernas BBI di Pasar Sentra Batik Trusmi Cirebon, Jl. Otto Iskandardinata, Selasa (15/9).

WERU (CIREBON BRIBIN) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon menyelenggarakan kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertempat di Pasar Sentra Batik Trusmi Cirebon, Jl. Otto Iskandardinata, Selasa (15/9).

Gernas BBI merupakan program pemerintah yang telah diluncurkan oleh Presiden RI pada tanggal 14 Mei 2020 dan bertujuan agar UMKM terhubung dengan ekosistem digital dengan target tambahan berupa 2 juta UMKM melakukan transaksi digital (onboarding).

"Kegiatan ini merupakan wujud dukungan Bank Indonesia khususnya di daerah terhadap program Gernas BBI," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta dalam sambutannya.

Dia menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini juga sebagai upaya perluasan akseptasi QRIS berbasis komunitas khususnya di Pasar Seni, dalam hal ini di Cirebon adalah Pasar Batik, serta dorongan penggunaan QRIS melalui e-commerce.

Kegiatan Gernas BBI ini dituangkan dalam webinar Sosialisasi QRIS dan dan Transformasi Bisnis UMKM di Era Revolusi Industri 4.0 dengan bersinergi bersama perbankan, Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), Pemerintah serta otoritas terkait dalam rangka percepatan digitalisasi antara lain melalui dukungan digitalisasi UMKM, mengingat pemberdayaan sektor riil dan UMKM tidak dapat dilakukan secara parsial.

"UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian perlu beradaptasi dengan perubahan yang cepat akibat penetrasi inovasi berupa teknologi digital," ujarnya.

Keberadaan inovasi teknologi digital, lanjutnya, diharapkan akan mendukung perkembangan UMKM termasuk sektor industri kreatif yang optimal menuju terwujudnya kemandirian dan daya saing dalam era globalisasi.

"Harapannya, dengan kegiatan ini masyarakat Indonesia secara umum dan Cirebon secara khusus dapat lebih mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk UMKM lokal termasuk sektor industri kreatif serta pelaku UMKM mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era digitalisasi," tambahnya.(CB-003)