KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. H. Edy Sugiarto, M.Kes., mengatakan, penularan Covid-19 di Kota Cirebon di dominasi dari klaster perjalanan dan rumah tangga.
“Klaster perjalanan 34 persen dan rumah tangga 32 persen, sementara klaster perkantoran sebesar 21 persen, klaster faskes 11 persen dan klaster pasar tradisional sebesar 2 persen," katanya usai mengikuti video conference rapat lanjutan penanganan Covid-19 di 8 provinsi, Selasa (15/9).
Pemda Kota Cirebon, lanjut Edy, juga terus berupaya untuk menekan penyebarannya Covid-19. Warga diminta tetap disiplin jalankan gerakan 3M di masa pandemi Covid-19.
Selain melakukan testing massal, tracing, treatmen dan isolating bagi yang positif terpapar Covid-19 juga dilakukan oleh petugas kesehatan.
“Namun kami minta masyarakat juga tetap disiplin,” ungkap Edy.
Khususnya untuk menjalankan protokol kesehatan berupa 3M, mencuci tangan, menggunakan masker serta selalu berupaya menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Jika keduanya, petugas kesehatan dan masyarakat bekerja sama, Edy yakin penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon bisa ditekan.
“Apalagi penyebaran Covid-19 saat ini semakin tinggi dan didominasi orang tanpa gejala (OTG),” ungkap Edy.
Dijelaskan Edy, 50 persen penderita Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG), 35 persen memiliki gejala ringan ke sedang dan yang berat hanya 15 persen.
Orang tanpa gejala (OTG) menurut Edy bisa melakukan isolasi mandiri jika kondisi tempat tinggalnya memang memungkinkan. Selama menjalani isolasi mandiri diminta untuk bisa menerapkan disipilin ketat, tidak menerima tamu, tidak bertemu dengan siapa-siapa terlebih dahulu.
“Saat ini sudah ada 85 orang yang sudah sehat dan selesai melakukan isolasi mandiri, termasuk Pak Sekda dan Ibu Fitria,” ungkap Edy.(CB-003)