KESAMBI (CIREBON BRIBIN) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto mengatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) paling ideal untuk mencegah meluasnya penyebaran covid-19.
Namun, hal tersebut harus dilakukan secara nasional, bukan oleh satu atau dua daerah saja.
"Apalagi biaya untuk PSBB itu cukup tinggi," katanya, Senin (14/9).
Dia mencontohkan, di Kota Cirebon pada waktu yang lalu harus menganggarkan biaya sebesar Rp 68 miliyar. Untuk kesehatan, perhubungan, ketahanan pangan, bantuan sosial dan lainnya.
Sementara tidak diberlakukannya PSBB di Kota Cirebon, Edy kembali mengingatkan akan pentingnya kerjasama antara hulu (masyarakat) dan Pemerintah (hilir) dalam pencegahan dan penanganan covid-19 ini.
Masyarakat harus melakukan upaya pencegahan dengan memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan (3M). Sementara Pemerintah, menyiapkan Tracing, Testing, Treatment dan isolating (3T1I).
"Kerjasama ini wajib, karena bila di masyarakat tidak disiplin dalam melakukan 3M maka kasus akan terus bertambah," ujarnya.
Dia menambahkan kondisi ini dirasa sangat perlu mengingat Kota Cirebon potensial menjadi zona merah secara keseluruhan karena banyaknya orang yang berkunjung.
"Ini perlu kita waspadai, setiap hari ada 1,5 - 2 juta orang yang datang ke Kota Cirebon dan bisa jadi terdapat OTG atau spreader," tambahnya.(CB-003)