PEKALIPAN (CIREBON BRIBIN) - Seluruh dinas terkait diminta untuk masuk dan memberikan dukungan untuk terciptanya kampung berkualitas di Kota Cirebon.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, usai meresmikan pembentukan kampung KB Kencana Muda dan Pencanangan Kampung KB/Kampung Berkualitas di Baperkam RW 02 Kebon Cai, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Senin (21/9).
“Untuk tercipta kampung tangguh dan berkualitas tidak bisa hanya dilakukan oleh satu dinas saja,” ungkap Eti.
Namun semua dinas harus masuk sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sehingga suatu kampung benar-benar bisa disebut tangguh dari berbagai sisi.
"Di Kota Cirebon saat ini baru terbentuk 9 kampung tangguh. Tahun ini ditargetkan dibentuk satu kampung tangguh lagi,” ujarnya.
Namun ke depannya, di seluruh kelurahan di Kota Cirebon akan dibentuk minimal satu kampung tangguh. Dengan pembentukan kampung tangguh, kualitas kehidupan masyarakat dari sisi kesehatan, lingkungan, sosial dan lainnya bisa semakin meningkat.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, SAP., M.Si., menjelaskan pembentukan kampung tangguh dilakukan untuk membangun sumber daya Kota Cirebon yang unggul, berkualitas dan berdaya saing.
“Sesuai dengan tugas dinas kami, yaitu membentuk keluarga yang berkualitas serta memiliki ketahanan dan hidup di lingkungan yang sehat,” ungkap Budi.
Pembentukan kampung tangguh menurut Budi juga harus melibatkan instansi terkait lainnya untuk melakukan intervensi sejumlah program sehingga segala sisi kehidupan masyarakat bisa ditingkatkan kulitasnya. Seperti pemeliharaan lingkungan, kesehatan, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan kualitas pengasuhan balita dan lainnya.
Setelah pembentukan kampung KB, DPPKB Kota Cirebon juga akan membentuk kelompok tri bina. Kelompok ini dibentuk berdasarkan siklus hidup. Yaitu kelompok bina keluarga balita yang dikembangkan untuk mendapatkan generasi berkualitas, kelompok bina keluarga remaja dan kelompok bina lansia.
Kelompok bina keluarga remaja dibentuk untuk memberdayakan remaja agar terhindari dari pernikahan dini, kehamilan yang tidak diinginkan dan penyalahgunaan narkoba. Sedangkan yang terakhir kelompok bina lansia bertujuan untuk menjaga lansia tetap sehat dan produktif di usia senja. Pembentukan beragam kelompok tersebut merupakan media dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas keluarga.(CB-003)