Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengatak, standar WHO dalam rasio kontak erat adalah 1:30. Di Jawa Barat, hanya Kabupaten Cirebon yang bisa mencapai standart tersebut. Foto : Humas Pemkab Cirebon |
SUMBER (CIREBON BRIBIN) - Bupati Cirebon Drs H Imron, Rosyadi M. Ag, mengapresiasi kinerja Satuan Tugas (Satgas) penanganan covid 19 Kabupaten Cirebon dan Tim Medis, atas tercapainya, standar World Health Organization (WHO), dalam rasio kontak erat kasus konfirmasi covid 19.
Kabupaten Cirebon menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat, yang memenuhi standar WHO tersebut. Dalam setiap penanganan kasus covid-19, Kabupaten Cirebon menerapkan tracing kontak erat, terhadap 30 orang.
"Standar WHO dalam rasio kontak erat itu 1:30, hanya Kabupaten Cirebon yang bisa mencapai standart tersebut," kata Imron, Minggu (18/10).
Beberapa daerah lainnya di Jawa Barat, dalam setiap penelusuran kontak erat pada kasus konfirmasi covid 19, jumlahnya masih dibawah Kabupaten Cirebon.
Imron menyebutkan, tercapainya standar WHO tersebut, merupakan salah satu bukti bahwa kinerja Satgas dan Tim Medis di Kabupaten Cirebon sudah bekerja dengan baik.
"Saya mengucapkan terima kasih, kepada Satgas penanganan covid dan tim medis, sehingga bisa mencapai standar WHO," ujar Imron.
Ia juga mewakili Pemerintah Kabupaten Cirebon, mengucapkan terima kasih atas langkah dan upaya yang dilakukan oleh semua pihak, yang sudah memberikan penanganan terbaik untuk warga Kabupaten Cirebon.
Selain berhasil memenuhi standar WHO dalam tracing kontak erat terkonfirmasi Covid 19. Kabupaten Cirebon juga sudah menggunakan pengobatan terapi plasma, untuk pasien covid 19 dalam skala berat.
Bahkan saat ini, plasma darah yang digunakan untuk terapi, sudah bisa diproduksi sendiri, oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon.
"Sebelumnya, plasma darah tersebut dari RSPAD Gatot Subroto. Tapi sekarang sudah bisa buat sendiri, bahkan sudah mulai digunakan, " pungkas Imron.(CB-003)