Petugas gabungan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa di Jalan Kartini, Kamis (8/10). |
KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Kapolres Cirebon Kota, AKBP Samsul Huda mengatakan pengunjuk rasa yang terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian bukan berasal dari kelompok mahasiswa.
Menurutnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok mahasiswa berjalan dengan tertib.
"Mereka (mahasiswa) langsung membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasinya di depan gedung DPRD," katanya, Kamis (8/10) sore.
Samsul mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang diamankan karena beruat anarkis.
Berdasarkan data awal, kebanyakan dari mereka yang dinamakan merupakan anak-anak pelajar.
"Totalnya ada 112 orang, mereka ini membuat kelompok sendiri diluar kelompok mahasiswa yang memang memiliki ijin menggelar aksi," ungkapnya.
Pihak kepolisian menurutnya akan memberikan sanski sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh kelompok massa yang diamankan.
"Bisa dikenakan pasal tentang pengerusakan fasilias umum, melawan petugas atauh bahkan undang-undang karantina kesehatan," kata Samsul.
Adapun bentrokan yang terjadi hari ini antara petugas dan kelompok massa yang memaksa menggelar aksi unjuk rasa berlangsung cukup lama.
Dari pantauan Cirebonbribin, bentrokan awalnya terjadi di Jalan Siliwangi hingga jalan Kartini pada sekitar pukul 11 sian sampai pukul 4 sore.
Dalam bentrokan tersebut, massa menghujani petugas dengan lemparan batu serta melakukan pengerusakan.
"Ada barrier dan juga pagar yang di rusak, sejauh ini belum diketahui pasti karena masih dilakukan pendataan," jelas Samsul.
Massa sendiri akhirnya berhasil dibubarkan setelah petugas kepolisian dari Polres Cirebon Kota mendapatkan bantuan personil dari Ditpolairud Polda Jabar, Batalyon C Satbrimobda Jabar, Polresta Cirebon, Polresta Kuningan dan Majalengka.(CB-003)