Habib Lutfi Bin Yaya saat Memberikan Tausiyah di Ponpes Manba`ul Huda Cisambeng/Riyadi |
Pondok Pesantren
(Ponpes) Manba’ul Huda Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa
Barat menggelar kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus
Peringatan Hari Santri Nasional pada Selasa (20/10/2020).
Acara tersebut diisi dengan tausiyah dari
Habib Lutfi Bin Yahya dan Kiyai Maman Imanul Haq yang mengambil tema
“Membumikan Sholawat Nabi dan Memperkokoh NKRI”.
Pengasuh Ponpes Manba`ul Huda, Kiyai
Muhammad Umar mengatakan penyelenggaraan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW dan Hari Santri Nasional digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
mulai dari mewajibkan santri memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan
tempat duduk santri dan tamu undangan dengan tetap berjarak.
“Meski kami menerapkan pendaftaran peserta
untuk membatasi tamu akan tetapi kami tidak bisa menghalangi para pecinta Abah
(Habib Lutfi) yang ingin datang,” katanya saat memberikan sambutan.
Kiyai Umar menuturkan peringatan Hari Santri
Nasional merupakan komitmen santri untuk terus mempertahankan NKRI dari
berbagai ancaman guna meneruskan apa yang telah dilakukan para kiyai dan santri
di masa perang kemerdekaan Indonesia.
“Eksistensi santri harus terus dijaga agar
bisa terus berkontribusi untuk Bangsa dan Negara,” tuturnya.
Atas terselenggaranya kegiatan ini Kiyai
Umar mengucapkan banyak terima kasih kepada Toko UD Cigasong, jajaran panitia
terutama Banser dan Pagar Nusa Majalengka.
Kiyai Muhammad Umar saat Memberikan Sambutan/Riyadi |
Sementara itu, Kiyai Maman saat memberikan
tausiyah kepada para santri berpesan agar para santri memiliki cita-cita
(imaji) yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik, menjadi santri “petarung”
dan selalu bisa berkolaborasi.
“Mampu bertarung dalam arti bisa membumikan
akidah Aswaja untuk kamajuan umat dan Bangsa,” ujarnya.
Terkait pesatnya perkembangan teknologi
informasi seperti saat ini kata Kiyai Maman, para santri harus mampu
beradaptasi agar bisa berdakwah menyebarkan syiar Aswaja dengan memanfaatkan
teknologi informasi.
“Para santri dituntut mampu berdakwah dengan
Medsos (media sosial) menebar pesan keberagaman dan toleransi demi keutuhan
Bangsa,” katanya.
Kiyai Maman saat Memberikan Tausiyah/FB Kiyai Maman |
TAUSIYAH HABIB LUTFI
Pada rangkaian akhir acara Maulid Nabi
Muhammad SAW dan Hari Santri Nasional 2020 di Ponpes Manba`ul Huda Cisambeng,
Habib Lutfi berpesan kepada para santri dan para hadirin agar terus meneladani
sifat Nabi Muhammad SAW yang salah satunya adalah bisa dipercaya (al-amin)
dan bisa menjadi perekat umat di tengah perbedaan yang sedang terjadi.
“Kita harus ingat peristiwa pemindahan batu
hitam (hajar aswad) ketika terjadi perselisihan diantara kabilah, Nabi
Muhammad hadir sebagi perekat,” tuturnya.
Habib Lutfi menegaskan dengan kondisi
Indonesia saat ini ada banyak pihak yang menginginkan perpecahan di tengah umat
dan Bangsa, dengan berbagai cara dilakukan seperti dengan meruntuhkan
kepercayaan kepada tokoh agama, meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap
aparat kemanan dan Pemerintah.
“Maka dibutuhkan sosok-sosok al-amin
yang bisa merekatkan umat dan Bangsa agar tidak pecah,” pungkasnya.
(CB-001/Rokibullah)