KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Selain klaster keluarga dan tenaga kesehatan (nakes), salah satu klaster terbesar penyebaran Covid - 19 di Kota Cirebon berasal dari perjalanan keluar kota.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Kota Cirebon akan melakukan pembatasan pembatasan perjalanan dinas keluar kota.
"Kami sudah mengirimkan surat kepada Perangkat Daerah dan BUMD untuk membatasi perjalanan dinas keluar kota," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi usai rapat persiapan evaluasi Satgas Penanganan Covid - 19 Kota Cirebon di ruang Adipura Balai Kota Cirebon, Rabu (25/11).
Selain itu, lanjut Agus, langkah pencegahan lain yang akan dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan kasus Covid - 19 di Kota Cirebon antara lain, mengaktifkan kembali sosialisasi edukasi, penerapan dan penegakan disiplin protokol kesehatan.
Lalu, pembatasan yang melibatkan kerumunan masa yang banyak, seperti rapat - rapat harus menerapkan protokol kesehatan.
"Bila perlu harus ada testing dulu, ini untuk mencegah adanya klaster baru," kata Agus.
Kegiatan MICE di gedung-gedung pertemuan juga kata Agus akan di evaluasi.
Dia menambahkan, selain langkah pencegahan, Pemerintah Daerah Kota Cirebon juga melakukan beberapa langkah penanggulangan.
Seperti mempercepat hasil tes PCR di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati (RSD GJ).
"Sudah di sepakati, hasil PCR bisa keluar dalam 2 X 24 jam dengan kapasitas 200 sampel," tambahnya.
Jumlah tersebut, nantinya akan di tambah dengan alat baru yang rencananya akan datang bulan Desember mendatang. Alat baru tersebut mampu menambah 100 sampel lagi.
Selain di RSD GJ, di RS Ciremai juga sudah di sepakati untuk bisa melakukan percepatan hasil tes PCR. Di RS Ciremai, bisa dikeluarkan hasil 1 X 24 jam sebanyak 350 sampel.
"Pentingnya percepatan hasil tes PCR untuk mempercepat perputaran di ruang isolasi rumah sakit dan juga hotel," jelasnya.
Hal lain yang akan dilakukan untuk penanggulangan adalah penambahan kapasitas ruang isolasi di RSD GJ, yang saat ini berjumlah 96 bed dari sebelumnya hanya 76 bed.
"Sudah ada penambahan 20 bed, kita targetkan akhir bulan ini ada penambahan 60 bed lagi di ruang Prabu Siliwangi yang secara keseluruhan akan di khsususkan untuk pasien Covid - 19," ungkap Agus.
Terakhir, Pemerintah Daerah Kota Cirebon juga akan melakukan koordinasi lintas batas untuk pencegahan dan penanggulangan Covid - 19.(CB-003)