GUNUNGJATI (CIREBON BRIBIN) – Cuaca buruk akhir-akhir ini yang melanda Wilayah III Ciayumajakuning membuat para nelayan mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaannya, termasuk nelayan di pesisir Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bondet, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
Salah satu nelayan di pesisir TPI Bondet, Tirno (34) mengatakan bahwa dirinya sudah empat hari tidak melaut dikarenakan cuacanya buruk.
“Sekarang cuacanya hujan-hujanan. Ombaknya besar, gelombangnya besar, badainya besar. Sedangkan nelayan itu kalau badainya besar pasti pulang lagi, tidak jadi bekerja,” katanya saat diwawancarai sambil memperbaiki perahunya, Kamis (4/2).
Tirno mengakui akibat daripada cuaca buruk tersebut pendapatan sehari-harinya menurun. Di samping pekerjaan yang memaksa ia harus pulang melaut karena cuaca buruk, dan memilih tidak bekerja sebelum cuacanya membaik.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini para nelayan harus menghentikan pekerjaannya (melaut) selama beberapa hari. Ada yang tiga hari, lima hari, atau bahkan satu minggu. Karena jika dipaksa pergi bekerja dengan cuaca yang buruk, ya percuma saja tidak akan menghasilkan apa-apa.
“Kalau pun dipaksa untuk pergi melaut tetapi dengan kondisi cuaca yang buruk, tetap saja tidak akan mendapatkan penghasilan, apalagi tidak molah (bekerja),” ungkapnya.
Dia menambahkan, selain masalah cuaca buruk. Nelayan juga harus merasakan dampak pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap penjualan hasil melautnya. Akibat pandemi, harga jual ikan mengalami penurunan yang cukup drastis.
“Biasanya Rp 70 ribu/kg, tapi sekarang Rp 50 ribu/kg. Karena PT-nya juga tidak melakukan ekspor, hanya mengandalkan penjualan dalam negeri,” lanjutnya.
Dia berharap mudah-mudahan cuaca segera membaik agar bisa segera melaut. Juga pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga semuanya aman dan tentram.
“Semoga pandemi ini segera berakhir. Biar sama-sama enak, nelayan juga enak, yang bekerja juga enak,” pungkasnya.(Rokibulloh-Magang)