Juru parkir di Jalan Pagongan Kota Cirebon menunjukkan barcode QRIS untuk pembayaran parkir yang dapat digunakan oleh berbagai jenis dompet digital. |
Kepala KPwBI Cirebon Bakti Artanta mengatakan, parkir non tunai yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Cirebon dan bank bjb akan terus dievaluasi.
Langkah - langkah konkret pun akan diambil untuk terus mendorong utilitas atau pengguna.
"Nanti kita akan koordinasi dengan Dishub," ungkapnya pada Selasa (26/2).
Dia mengatakan, BI akan membuat edukasi dan terus melakukan sosialisasi. Adapun perkembangannya, Bakti mengatakan parkir non tunai di Kota Cirebon cukup positif.
"Bahkan ini sudah menjadi contoh di tempat lain termasuk di Kabupaten Cirebon," katanya.
Sementara itu, Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Cirebon Agus gumelar menjelaskan, hingga sekarang ini sudah ada 15 titik parkir yang pembayarannya menggunakan non tunai di Kota Cirebon.
"Satu di Jalan Pagongan, lima di rumah makan dan sisanya tersebar di kantor cabang bank bjb," jelasnya.
Dia mengatakan, upaya - upaya untuk mendorong penggunaan parkir non tunai sudah dan masih akan terus dilakukan. Baik kepada ASN, Merchant, Juru Parkir maupun kepada masyarakat.
"Salah satunya melalui media sosialisasi pengeras suara yang terhubung dengan traffic light Jalan Pagongan," katanya.
Terkait rencana penambahan titik parkir non tunai, Agus mengatakan sementara ini menurutnya akan lebih di fokuskan kepada optimalisasi yang sudah ada.
Penambahan titik parkir menurutnya sangatlah mudah, namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mendorong penggunanya meningkat.
"Kami juga sudah memiliki beberapa rencana optimalisasi titik parkir, mulai dari pemasangan barcode di dalam rumah makan hingga wacana memberlakukan area wajib parkir non tunai. Namun semua itu masih harus dibahas lebih lanjut," tutupnya.(CB-003)