Selasa, 23 Februari 2021

Selasa, Februari 23, 2021
Pada pelatihan ini, 30 warga Kabupaten Cirebon yang menganggur dibekali ilmu teori serta praktik.

PLUMBON (CIREBON BRIBIN) - Sebanyak 30 warga Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengikuti pelatihan pangkas atau cukur rambut. Program tersebut diselenggarakan Dinas Tenaga dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat.

Pelatihan tersebut digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Pangeran Antasari, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (22/2).

Pembukaan pelatihan dihadiri Kepala Disnakertrans Jawa Barat, Ir. Rachmat Taufik Garsadi, M.Si, Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, S.E., M.Si, dan Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon, H. Erry Achmad Husaeri, SH.,MM.

Rachmat Taufik Garsadi menyebutkan, pekerjaan sebagai tukang cukur dianggap biasa dan keahliannya tersebut bisa dilakukan secara otodidak. Sebaliknya, pada pelatihan ini, 30 warga Kabupaten Cirebon itu bakal mendapatkan ilmu teori serta praktik menjadi handal.

"Sebanyak 30 orang yang mengganggur ini kami latih selama 4 hari oleh tim dari Sekolah Cukur. Kami lihat, Kabupaten Cirebon tingkat penganggurannya cukup tinggi," kata Rachmat seusai membuka pelatihan di BLK Kabupaten Cirebon.

Dia menyebutkan, banyak lapangan pekerjaan di Jawa Barat tidak bisa diakses masyarakat karena tak memiliki keahlian, sehingga keahlian mencukur bisa menjadi sebuah solusi.

Rahmat menuturkan, pihaknya sudah menyarankan kepada aparatur sipil negara (ASN) yang ada di Kabupaten Cirebon menjadi seorang pemilik barbershop.

Nantinya, barbershop milik ASN bisa memperkerjakan puluhan warga yang dilatih menjadi kapster itu.

"Kalau pun tidak memiliki tempat, 30 warga ini bisa menjadi tukang cukur panggilan dengan memanfaatkan sistem online. Yang terpenting bisa mematuhi protokol kesehatan dan tukang cukur bisa naik kelas," kata Rachmat.

Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, dari 2,2 juta penduduk yang ada di Kabupaten Cirebon, 122.145 di antaranya masih menganggur. Program pelatihan tersebut dianggap sebagai salah satu solusi.

Wakil bupati yang akrab disapa Ayu ini menyebutkan, sesuai amanat Gubernur Jawa Barat, pemerintah daerah harus berupaya keras melakukan pemulihan ekonomi dan percepatan penanganan wabah Covid-19.

"Latihan kerja ini harus menjadi program unggulan. Kami juga meminta dukungan kepada semua, peserta juga harus memberikan manfaat kepada yang lainnya selepas pelatihan," katanya.(CB-003)