Rabu, 24 Februari 2021

Rabu, Februari 24, 2021
Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati.

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Kota Cirebon hampir setiap harinya selalu kedatangan sampah yang berasal dari Kabupaten Cirebon di enam lokasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang lokasinya berada di sekitar perbatasan kedua wilayah.

Sampah dari luar wilayah ini menurut Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati dirasa merugikan karena menambah beban pengangkutan bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, mengingat tidak adanya kerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon untuk pengangkutan sampah tersebut.

"Kabupaten masih tetap buang (sampah) di sini, entah gelap entah tidak," ungkapnya usai peringatan Hari Sampah Nasional yang digelar DLH Kota Cirebon di ruang Adipuran Kencana, Balai Kota Cirebon, Rabu (24/2).

Eti mengatakan, Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon perlu segera duduk bersama untuk membahas persoalan sampah di perbatasan ini. Mengingat dari enam titik TPS di daerah perbatasan, beban sampah dari wilayah Kabupaten Cirebon jumlahnya mencapai 100 ton perhari.

"Sejak 2019 akhir atau 2020 awal kita sudah total tidak ada kerjasama lagi," katanya.

Dia menambahkan, kerjasama yang ada selama ini pernah terjalin pun menurutnya sangat merugikan bagi Pemerintah Daerah Kota Cirebon. Mengingat retribusi yang dibayarkan untuk mengakut sampah dari enam titip hanya sebesar Rp 700 ribu.

"Sehari hanya Rp 700 ribu untuk mengangkut enam titik, itu berat untuk kita," tambahnya.(CB-003)