INDRAMAYU (CIREBON BRIBIN) - 932 orang dilaporkan mengungsi akibat peristiwa kebakaran kilang minyak Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3). Saat ini pengungsi tersebar di tiga titik pengungsian, kebutuhan mendesak untuk pengungsi antara lain makanan siap saji dan air minum.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Doddi Dwi Endrayadi mengungkapkan, ada 5 Desa yang terdampak akibat peristiwa tersebut, yakni Desa Balongan, Desa Rawadalem, Desa Sukareja, Desa Tegalurung, dan Desa Sukaurip. Pengungsi saat ini ditampung beberapa lokasi pengungsian.
"Islamic Center Indramayu, berjumlah 392 orang, Pendopo Kabupaten Indramayu, 320 orang dan Komplek GOR Perumahan Pertamina Bumi Patra 220 orang," ungkapnya.
Peristiwa kebakaran tersebut juga menyebabkan sebanyak 6 orang menderita luka berat, dan 16 orang lainnya luka ringan. Serta ada satu orang yang dilaporkan meninggal dunia karena terkena serangan jantung karena suara ledakan bernama Mashadi Dulkodir berusia 62 tahun.
"Penyebab kematian serangan jantung, karena ledakan," katanya.
Adapun peristiwa kebakaran yang melanda kilang minyak Pertamina tersebut untuk sementara diduga berasal dari kebocoran tangki gas.
Kebocoran tangki gas sudah terjadi sejak pukul 23.00 WIB. Warga pun telah melaporkan ke Humas Pertamina dan sekitar pukul 00.45 WIB terjadi ledakan.
"Ledakan terdengar, 2 kali ledakan kekuatan
sedang dan 1 kali ledakan susulan dengan kekuatan besar," jelasnya.
Dugaan adanya kebocoran gas sebelum peristiwa kebakaran terjadi juga dibenarkan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri.
"Kami mendapatkan informasi tadi adanya rembesan atau kebocoran," katanya.
Rembesan tersebut diduga ada pada bagian tangki, namun dia menegaskan itu baru informasi awal.
"Ini informasi awal selebihnya nanti karena semalam juga ada petir yang sangat besar," jelasnya. (CB-003)