SEDONG (CIREBON BRIBIN) - Ide kreatif Hendrik (37) petani kebun mangga Gincu asal Desa Sedong, Kabupaten Cirebon ini patut diacungi jempol. Pasalnya ia berhasil menginovasikan lahan pribadi miliknya yang tadinya hanya berupa kebun mangga biasa menjadi kafe unik yang ramai diminati pengunjung.
Lantaran kafe dibangun di atas lahan kebun mangga Gincu, Hendrik menamai kafe ini sebagai "Kedai Kopi Gincu".
Dia menuturkan, ide kreatif ini muncul berawal dari keresahannya akan minat anak-anak muda terhadap bidang pertanian atau perkebunan yang sangat kurang.
"Dari situ saya punya ide gimana agar bisa mengenalkan perkebunan mangga tapi dengan cara yang disukai anak-anak milenial," tuturnya kepada cirebonbribin pada Minggu (19/4).
Tidak hanya itu, alumni pendidikan bahasa Inggris IAIN Syekh Nurjati itu menambahkan bahwa dirinya merupakan pecinta kopi. Berkat hobinya itu dia menggandeng beberapa barista yang juga merupakan teman sepermainannya untuk membuat inovasi varian kopi, tercetuslah Kopi Gincu yang menjadi primadona dari Kedai Kopi Gincu ini.
"Awalnya nyoba-nyoba sama temen barista, bisa nggak ya kopi dicampur dengan buah, dan ternyata bisa, rasanya unik banget," tambahnya.
Kafe yang baru dibuka akhir Agustus tahun lalu ini rupanya mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas meskipun lokasinya yang terbilang pelosok, terbukti dari jumlah pengunjung yang bisa mencapai 400 hingga 500 orang tiap harinya.
"Walaupun banyak yg bilang lokasinya jauh, masuk pelosok, tapi Alhamdulillah ternyata peminatnya banyak, nggak cuma masyarakat sekitar tapi yang dari kota juga, bahkan terakhir kemarin ada pengunjung asal Bandung," kata Hendrik.
Konsep kedai yang semi outdoor agaknya menjadi salah satu alasan yang menarik atensi masyarakat berkunjung ke sini.
Di kafe yang memiliki luas sekitar 3000 meter ini terdapat beberapa spot nongkrong instagramable yang bisa jadi pilihan para pengunjung.
"Kami nyediain ada pendopo, gazebo, tenda-tenda ala ngecamp, sama ada rooftop yang bisa buat nikmatin keindahan kebun mangga Gincu dari atas, ada juga Gincu Kidsland, area taman bermain untuk anak-anak" tutur bapak tiga anak itu.
Menu-menu yang ditawarkan di kedai ini sangatlah beragam, mulai dari aneka cemilan, minuman, sampai ke makanan-makanan berat seperti nasi bakar, dengan harga yang bersahabat, mulai dari Rp 5 ribu.
Ke depannya Hendrik berharap bahwa usahanya ini tidak hanya membawa kemajuan bagi dirinya tetapi juga dapat membawa kontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitar.
"Ini kan para karyawan juga kamu ambil dari anak-anak muda sekitar, lebih jauh nanti kalau kedai ini berkembang saya akan mengangkat UMKM dari warga yang produksi cemilan dan kerajinan tangan, akan saya sediakan booth untuk mereka dagang di area kedai ini," tutup nya. (CB-004)