KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Pemerintah telah mengeluarkan larangan untuk melakukan mudik pada momen Idulfitri tahun ini yang berlaku mulai tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.
Pos-pos penyekatan pun telah disiapkan untuk menghalau pemudik di jalur arteri maupun tol. Bila kedapatan mudik, petugas akan memutar balik kendaraan ke arah kota asal.
Sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudik pun telah dilakukan, namun potensi pemudik yang nekat sembunyi-sembunyi tetap ada.
Direktur Polairud Polda Jabar, Kombes Pol Widihandoko mengatakan, masyarakat jangan pernah berpikir melakukan mudik secara sembunyi-sembunyi melalui jalur laut karena berbahaya.
"Apalagi ditengah cuaca yang kurang menentu seperti sekarang ini, sangat beresiko," katanya, Senin (3/5).
Jarak dan waktu yang ditempuh bila nekat mudik lewat laut di Pantura menurutnya juga sangat jauh dan lama.
Resiko lain yang bisa membahayakan adalah bila nekat mudik secara sembunyi-sembunyi lewat laut, dikhawatirkan akan mengabaikan kapasitas kapal.
"Muatan kapal yang berlebihan sangat beresiko terhadap keselamatan," jelasnya.
Karenanya, Handoko mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah dan tidak melakukan mudik.
Di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini, masyarakat bisa memanfaatkan teknologi untuk tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga di kampung halaman.
"Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, Insya Allah tidak mengurangi maknanya. Apalagi ini semua demi keselamatan bersama," pesannya. (CB-003)