Tidak sekedar dipresto, ikan bandeng diberi isian yang bervariasi, mulai dari Original, Keju, Daging sapi, Udang, Daging ayam, Empal gentong, sampai rendang. |
HARJAMUKTI (CIREBON BRIBIN) - Kebanyakan kita jumpai ikan Bandeng hanya diolah menjadi Bandeng presto, dimasak di panci khusus agar durinya jadi lunak. Jenis ikan ini memiliki banyak duri, itu sebabnya ikan ini jarang diminati. Padahal Bandeng memiliki omega 3 yang tiga kali lebih besar dibandingkan ikan Salmon.
Tetapi di tangan Deni Andriyanto, warga Larangan, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, Ikan bandeng ini diolah dengan cara yang unik. Tidak sekedar dipresto, tetapi diberi isian yang bervariasi, mulai dari Original, Keju, Daging sapi, Udang, Daging ayam, Empal gentong, dan Rendang, yang diberi nama Bandeng Sehati.
Cara mengemas olahan ikan bandeng ini cukup unik, sebab olehnya ikan bandeng utuh dikuliti tanpa terlepas dengan ekor, isi daging, tulang, dan perut ikan dikeluarkan sebagai bahan dasar olahan.
Terlebih dulu Bandeng dikuliti, diambil dagingnya tanpa merusak kulitnya, kemudian digiling dan diberi rasa yang bervariasi, kemudian dimasukkan kembali kedalam kulitnya.
Manurut Deni, teknik pengolahan seperti ini membuat ikan Bandeng lebih diminati karena cita rasanya yang unik.
"Kalo presto kan dalemannya masih ada, kalo saya dikeluarin dulu semuanya, pengerjaannya harus teliti, karena dipunggung ada duri harus dipotong, bumbu dan semuanya meracik sendiri rempah-rempah lalu dijadiin satu sesuai rasa,"
"Saya sering dapet testimoni anaknya susah makan, justru setelah makan ini jadi nambah nafsu makannya, lucunya ada yang ga suka ikan pas lihat anaknya doyan bapaknya jadi suka makan ikan," ujarnya.
Dalam satu hari ia bisa membuat olahan sebanyak 120 ikan bandeng atau sama dengan 20 kilo, kemudian dijadikan frozen food untuk didistribusikan ke wilayah Jabodetabek.
Untuk harga yang ditawarkan, Deni menjelaskan awalnya ia menjual sebesar 15 ribu per ikan bandeng tanpa box. Setelah dirasa cukup banyak peminatnya, harga dan kualitas produknya ditingkatkan dengan pengemasan dalam paket box, dan memperbanyak varian rasa.
"Sekarang harganya jadi 60 ribu isi 3, sehari bisa terjual minimal 10 box," katanya.
Deni mengaku, bisnis olahan ikan bandeng adalah bisnis ketiganya, yang dimulai pada 5 Oktober 2017. Meskipun sempat mengalami kerugian sebesar Rp.1,2 juta namun ia tetap konsisten mengembangkan produknya, hingga sampai saat ini ia sudah memiliki 3 karyawan. (CB-004)