Selasa, 15 Juni 2021

Selasa, Juni 15, 2021
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis secara simbolis melepas penyaluran bansos, Selasa (15/6).

LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Sebanyak 2.175 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Cirebon mendapatkan bantuan sosial berupa paket sembako yang terdiri dari beras premium 10 kg, minyak goreng 1 liter, mi instan 10 buah, kecap 1, dan sarden 2 kaleng disiapkan oleh Kantor Bulog Cirebon.Dana bansos tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon 2021.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis mengatakan, untuk distribusi paket sembako akan dilakukan melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Cirebon dengan memanfaatkan layanan ojek online.

"Sehingga KPM tinggal menunggu di rumah dan langsung mendapatkan paket sembako," katanya di Gudang Bulog Pegambiran, Selasa (15/6).

Azis menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 ini kebahagian masyarakat Kota Cirebon sangat penting. Karena kebahagiaan itu yang akan meningkatkan imun dan dengan imun yang meningkat, diharapkan semua penyakit, termasuk Covid-19 tidak akan masuk ke dalam tubuh.

“Adanya paket sembako untuk keluarga terdampak Covid-19 saya harap juga dapat membahagikan masyarakat. Sehingga imun mereka meningkat,” ungkap Azis.

Pada kesempatan itu, Azis kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 masih terjadi dan masih banyak pula keluarga yang terdampak. Karenanya, upaya dari pemerintah saja tidak cukup.

“Kita ingat dulu, di awal pandemi Covid-19 kesadaran masyarakat sangat tinggi untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ungkap Azis.

Untuk itu, Azis meminta kesadaran untuk membantu sesama kembali digugah. “Dinas terkait bisa memeloporinya,” ungkap Azis.

Dengan kekuatan pemerintah dan masyarakat, Azis yakin dampak dari pandemi Covid-19 bisa segera diatasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Santi Rahayu, menjelaskan sebelum melakukan penyaluran paket sembako, mereka terlebih dahulu menyurati camat dan lurah.

“Untuk meminta data keluarga yang berhak menerima namun belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ungkap Santi.

"Hingga akhirnya terkumpul data 2.175 KPM yang tersebar di 5 kecamatan," tambahnya. (CB-003)