DUKUHPUNTANG (CIREBON BRIBIN) - Belakangan ini masyarakat Cirebon dihebohkan dengan munculnya kembali lubang semburan lumpur bercampur belerang yang ada di Blok Cisaat, Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang. Viralnya pemberitaan, membuat masyarakat penasaran untuk datang dan melihat langsung fenomena alam tersebut.
Karena antusias yang tinggi dari masyarakat, Polsek Dukuhpuntang, Iptu Afandi beserta Perangkat Desa Cisaat pada Kamis (3/6) melakukan pemasangan patok pembatas dan selebaran bertuliskan himbauan agar tidak mendekati semburan dalam radius 3 meter.
"Sebenarnya semburan lumpur ini sudah puluhan tahun ada, tapi sudah sempat ditutup, dan sekarang muncul lagi lubang baru ini makanya ramai dan viral," katanya.
Afandi juga mengatakan bahwa walaupun sampai saat ini semburan lumpur tidak mengganggu aktivitas warga atau bahkan memakan korban jiwa, namun tindakan ini tetap harus dilakukan untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan, terlebih hasil uji sampel yang dilakukan ESDM Wilayah VII Provinsi Jawa Barat pada hari Rabu (2/6) lalu belum keluar.
"Untuk sementara kita batasi pakai patok-patok dari bambu seperti ini, namun ke depan akan dipertimbangkan untuk pemasangan pagar pembatas agar lebih aman", lanjutnya.
Sementara itu, Marto (60) yang merupakan warga asli dari Desa Cipanas menuturkan, bahwa selama ini keberadaan semburan lumpur tidak mengganggu aktivitas warga sekitar, walaupun bau belerang yang ditimbulkan tercium sampai ke pemukiman.
"Dari dulu udah ada, nggak ada kejadian apa-apa. Cuma kalau dikasih pembatas begini kan lebih aman, soalnya sering anak-anak main sampai sini, takutnya kecebur", katanya.
Tidak hanya warga sekitar, bahkan warga dari luar Desa Cisaat pun ramai berdatangan. Salah satunya Mona (19), ia bersama rombongan rela jauh-jauh dari Klangenan dengan mengendarai odong-odong hanya untuk melihat semburan lumpur secara langsung.
"Penasaran aja sih, karena kan viral tuh di medsos," ujarnya singkat. (CB-004)