LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Pecahan keramik ditemukan dari lokasi revitalisasi alun-alun Kasepuhan Kota Cirebon. Diduga pecahan keramik ini sudah berusia ratusan tahun.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz menuturkan temuan ini didapatkan oleh wakilnya pada hari Minggu kemarin.
"Awalnya wakil saya meminta izin pada Minggu pagi meninjau alun-alun yang sedang dibangun. Saya tanya apakah ada semacam bisikan atau tidak," katanya, Senin (23/8).
Dari peninjauan tersebut, ditemukanlah tulang belulang dan pecahan keramik.
"Tulang sudah dikembalikan ketempatnya semula," ujarnya.
Sementara pecahan keramik diamankan untuk kemudian nantinya akan dikirimkan kepada Balai Arkeologi Jawa Barat dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan untuk diteliti guna diteliti.
Menurut Diaz, bila melihat sejarah keramik berasal dari dinasti Ming. Terkait pecahan yang ditemukan di Alun-alun Kasepuhan apakah dibawa oleh Ceng Jo ataukah oleh Putri Ong Tien.
"Kalau dibawa Ceng Jo berarti sekitar abad ke 12-13 kalau Putri Ong Tien abad ke 14. Tapi ini belum pasti nanti akan diteliti," ujarnya.
Dengan adanya temuan ini yang kemudian dilaporkan untuk diteliti dijelaskan Diaz semoga dapat membuktikan bahwa Alun-alun Kasepuhan yang dulu bernama Sang Kala Buana adalah sebuah tempat bersejarah yang sudah digunakan sejak jaman dahulu dan perlu dijaga kelestariannya.
Konon, lanjut Diaz. Di Alun-alun Kasepuhan ini adalah sebuah tempat untuk masyarakat bertemu Sultan Cirebon dan juga tempat untuk menghukum mereka yang bersalah.
"Bukan untuk menghentikan proyek pembangunan Alun-alun, silahkan dilanjutkan. Hanya saja untuk membuktikan bahwa ini adalah tempat bersejarah," tambahnya. (CB-003)