CIREBON (CIREBON BRIBIN) - Puncak kasus varian Covid-19 B1.1.529 atau Omicron telah terjadi di beberapa negara. Namun, beberapa negara juga telah berhasil melewati puncak kasus, seperti di Inggris dan juga Afrika Selatan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah telah mengumpulkan berbagai data untuk memperkirakan kapan terjadinya puncak kasus Omicron di tanah air.
"Diperkirakan pada pertengahan Februari hingga awal Maret," katanya dalam keterangan pers melalui channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (16/1).
Namun, Pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dari negara lain sehingga tidak membebani sistem kesehatan.
Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan, dan lagi lagi akselerasi vaksinasi itu menjadi penting.
"Dan pengetatan mobilitas akan menjadi opsi terakhir untuk dilakukan," ujarnya.
Menurut Luhut, Pemerintah menyadari cepat atau lambat akan terjadi peningkatan kasus seperti yang pernah terjadi pada varian Delta.
"Kita telah menyentuh angka 1054 kasus perhari, terakhir kita menyentuh angka tersebut adalah pada tanggal 14 oktober 2021," katanya.
Dia menambahkan, berdasarkan data yang ada. Kasus Omicron di Indonesia saat ini didominasi dari transmisi lokal. Jumlah sudah jauh lebih banyak dari pelaku perjalanan ke luar negeri.
"Kasus didominasi pada wilayah Jawa dan Bali, khususnya di provinsi DKI Jakarta," tambahnya. (CB-003)