KEDAWUNG (CIREBON BRIBIN) - Insan imigrasi harus bisa mencerminkan kematangan baik dalam organisasi maupun dalam hal berkinerja. Segala pelaksanaan tugas dan fungsi keimigrasian harus benar-benar dapat dilakukan dengan tanggap dan responsif.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasona Laoly dalam sambutannya pada peringatan Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-72 yang dilakukan secara hybrid, Kamis (27/1).
"Usia 72 tahun mencerminkan tingkat kematangan baik dalam organisasi maupun dalam berkinerja," ungkapnya.
Sebagai penjaga gerbang negara Republik Indonesia, insan imigrasi harus bisa menjaga integritas. Kepercayaan publik terhadap imigrasi wajib terus dipelihara.
"Peningkatan kasus Covid-19 yang diduga berasal dari lalu lintas WNI Pekerja Migran dan WNA yang keluar dan masuk ke Indonesia, harus menjadi atensi bagi jajaran imigrasi," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Cirebon, Kartana mengatakan, dimasa pandemi Covid-19 dengan hampir seluruh ruang gerak masyarakat dan segala sesuatunya yang dibatasi.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Tantangan untuk tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat," katanya.
Imigrasi dalam rangka mempermudah pemohon dalam mendapatkan layanan keimigrasian, telah melakukan berbagai inovasi layanan berbasis teknologi.
"Dengan meminimalisir tatap muka dan mengedepankan system daring terus dikembangkan sehingga mudah diakses masyarakat maupun petugas keimigrasian seperti APAPO, APOA, E-Visa dan Izin tinggal online" ujarnya.
"Kebijakan keimigrasian tersebut diharapkan menjadi jawaban atas berbagai tantangan yang ada, termasuk pandemi Covid-19," tambahnya.
Dia menuturkan, dalam rangka peringatan HBI ke-72, Imigrasi Cirebon juga melaksanakan berbagai kegiatan. Seperti Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Ismael Saleh, Bhakti Sosial, dan berbagai perlombaan dan lainnya.(CB-003)