Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengakui, saat ini Kota Cirebon masih berada pada PPKM level 4.
“Rawat inap masih tinggi. Masih 58 orang per 100 ribu penduduk per minggu,” kata Agus.
Untuk bisa keluar dari level 4, rawat inap di rumah sakit harus di bawah 30 orang per 100 ribu penduduk perminggu. Namun, lanjut Agus, tingkat rawat inap tersebut sudah mengalami penurunan.
Sebelumnya, tingkat rawat inap mencapai 72 per 100 ribu penduduk perminggu.
“Turun 20 poin dan kecenderungannya menurun,” ujarnya.
Agus juga mengakui Pemda Kota Cirebon terus berupaya untuk menurunkan tingkat rawat inap. Pemda Kota Cirebon juga telah mengumpulkan direktur rumah sakit untuk bersama-sama berupaya menurunkan tingkat rawat inap ini.
Di antaranya dengan memfokuskan perawatan di rumah sakit untuk pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis.
“Kalau tanpa gejala dan bergejala ringan melakukan isolasi mandiri (isoman),” katanya.
Pada kesempatan itu, Agus menambahkan bahwa pelayanan kesehatan di Kota Cirebon selama ini masih menjadi rujukan pasien dari daerah lain.
Hal Ini bisa dilihat dari pasien yang rawat inap di rumah sakit di Kota Cirebon sebanyak 60 persen merupakan warga luar kota. Sedangkan mengenai isolasi terpadu, saat ini ketersediaan di rumah sakit masih cukup.
Hanya saja, Agus meminta kepada rumah sakit jika ada tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif Covid-19, bisa menyiapkan semacam ruangan untuk melakukan isolasi dan tidak dimasukkan ke ruang perawatan yang ada. (CB-003)