Program 5G ini mulai dilaksanakan PEP Jatibarang Field di Desa Tanjungpura, Kecamatan Karangampel, Indramayu. Foto : Ist |
Hal tersebut yang akhirnya mendasari PT Pertamina EP (PEP) Jatibarang Field memilih menjalankankan program corporate social responsibility (CSR) dengan tema 5G: Go Green, Go Clean, Go Healthy, Go Tourism, Go Sustainable.
Program 5G ini mulai dilaksanakan PEP Jatibarang Field di Desa Tanjungpura, Kecamatan Karangampel, Indramayu pada 9 Juni 2022 berupa penanaman 300 bibit lengkeng dan petai.
Selain mendukung program penghijauan, Program 5G selaras dengan rencana kerja Pemerintah Kabupaten Indramayu yang menunjuk Desa Tanjungpura sebagai Desa Wisata.
Head of Communication, Relations & CID PEP Zona 7, Wazirul Luthfi mengungkapkan, program 5G implementasi dari tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, khususnya wilayah Kabupaten Indramayu.
“Kami berharap kegiatan ini memberikan dampak positif baik dalam lingkup lingkungan maupun lingkup ekonomi berkelanjutan khususnya bagi masyarakat Desa Tanjungpura,” kata Wazirul.
Untuk mensukseskan program 5G, PEP turut menggandeng Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Indramayu serta Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Indramayu.
Keduanya dilibatkan untuk bersama-sama mendukung Desa Tanjungpura menjadi Desa Agrowisata. Sekali kayuh, beberapa tujuan tercapai. Penanaman 300 bibit tanaman buah juga akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat Desa Tanjungpura. Hasil panen dan bibit perbanyakan tanaman potensial untuk dijual.
Proses pengembangbiakan dan perawatan tanamannya pun dapat dikembangkan sebagai wahana wisata edukasi pertanian bagi pengunjung.
“Kami berharap ke depannya agrowisata ini akan berkembang sehingga dapat membantu UMKM Desa Tanjungpura dalam memasarkan produk unggulannya di Desa Wisata ini,” ujar Kuwu Desa Tanjungpura, Didi Rohadi.
Sementara itu, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Indramayu pun turut memberikan dukungan. Agrowisata memiliki peluang untuk dikembangkan, terutama di era digital saat ini, di mana promosi destinasi wisata dapat digencarkan melalui sosial media.
Pengembangan agrowisata ini juga berdampak positif terhadap persoalan ketahanan pangan.
Tidak hanya produk segar saja yang dapat dijual, namun produk olahan dari hasil panen juga dapat dijual dan dikonsumsi. Olahan pangannya pun bisa menjadi produk inovasi ciri khas Desa Tanjungpura.(CB-003)