KESAMBI (CIREBON BRIBIN) - Rumah Sakit Sumber Kasih Cirebon menggelar seminar awam mengenal lebih dekat Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Seminar yang digelar di Ballroom Swiss-bellHotel Cirebon pada Sabtu (16/7) ini ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat ini merupakan wujud komitmen RS Sumber kasih untuk memberikan layanan yang komprehensif untuk masyarakat.
"Jadi Rumah Sakit bukan hanya menitik beratkan pada pengobatan, namun juga promotif dan preventif atau pencegahan," ungkap Wakil Direktur RS Sumber Kasi dr. Irma Gamawati.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa seminar ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju ulang tahun RS Sumber Kasih Cirebon ke 44 tahun ini.
"Harapanya tentu saja dengan seminar ini masyarakat jadi lebih peduli terhadap kesehatan, mengenal dan mengetahui cara pencegahan penyakit," jelasnya.
Dokter Spesialis Kulit RS Sumber Kasih, dr. Putti Fatiharani, Sp.DV yang menjadi narasumber seminar ini menerangkan bahwa sangat penting bagi masyarakat khususnya orang tua untuk mengenali penyakit flu Singapura ini.
Agar bila buah hati terpapar penyakit ini, bisa segera ditangani dengan benar.
"Karena kadang sering ada salah persepsi menyamakan penyakit ini dengan cacar atau alergi," terangnya.
Ia juga mengingatkan saaat orang tua mengetahui bahwa anak terpapar flu Singapura, lanjutnya. Penanganan yang terbaik tentu harus tetap berkonsultasi dengan dokter.
Ditempat yang sama, Dokter Spesialis Anak RS Sumber Kasih, dr. Ineu Nopita, Sp.A juga mengatakan hal yang sama.
Apalagi penyakit flu Singapura ini tidak terlihat seperti flu pada umumnya.
"Penyakit ini dalam bulan-bulan ini memang sedang mewabah, karena penularannya yang sangat cepat," jelasnya.
Ia menambahkan, flu Singapura biasanya mudah menular pada anak di bawah umur 5 tahun yang memang daya tahan tubuhnya belum sempurna.
Meskipun virus bisa sembuh sendiri, namun pada beberapa kasus flu Singapura bisa menjadi berat.
"Karena tidak mau makan dan minum bisa dehidrasi, panas tinggi yang bisa menjadi kejang hingga radang otak dan ada juga laporan bisa menyebabkan kematian, jadi gak bisa dianggap enteng," ujarnya.
Menurutnya, cara terbaik mencegah agar anak tidak tertular adalah dengan menjaga daya tahan tubuhnya melalui asupan gizi yang cukup dan menjaga lingkungan.(CB-003)