Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, M. Sudama Dipawikarta memberikan sosialisasi siaran TV digital kepada masyarakat di alun-alun Kasepuhan Kota Cirebon, Sabtu (29/10). |
LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Sebagian besar masyarakat Jawa Barat sudah siap bila Pemerintah memberlakukan Analog Switch Off (ASO) atau penghentian siaran televisi (TV) analog dan digantikan dengan siaran digital. Walaupun berdasarkan penelitian yang dilakukan, pengguna TV digital di Jawa Barat baru 25 persen.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, M. Sudama Dipawikarta saat sosialisasi ASO di Kota Cirebon hari ini, Sabtu (29/10).
"Bukan berarti yang 75 persen analog, karena yang analog itu berdasarkan hasil riset 30 persen," ungkapnya.
Ia mengatakan, sebagian besar masyarakat Jawa Barat saat ini sudah menggunakan TV kabel berlanganan atau streaming.
"Jadi sebenarkan kalau melihat angka ini lebih banyak itu yang sudah siap. Walaupun sekarang baru 25 persen tetapi yang sudah terbiasa dengan TV kabel, streaming, berlangganan itu sudah hampir 70 persen kalau dijumlahkan dengan pengguna TV digital," katanya.
Karena itu, menurutnya tanggal 2 November nanti seharusnya bukan hanya Jabodetabek saja yang menerapkan ASO.
Namun, Ia juga memahami kesulitan yang dialami Pemerintah untuk menerapkan ASO secara serentak di Indonesia.
"Sehingga 2 November tidak jadi untuk Indonesia, hanya untuk Jabodetabek," ujarnya.
Ia menambahkan, bila ada masyarakat yang belum memiliki Tv digital nantinya harus membeli Set Tv Box (STB) agar dapat menerima siaran TV bila ASO sudah diterapkan di seluruh Indonesia.
Masyarakat yang keberatan membeli, khususnya dari golongan kurang mampu. Nantinya akan diberi STB gratis dari anggaran yang sudah disiapkan oleh Pemerintah.
"Datanya dari Dinas Sosial, masyarakat miskin yang menerima sembako, Raskin," tambahnya. (CB-003)