Direktur Fahmina Institute, Rosyidin saat menjadi fasilitator dalam workshop bersama rekan-rekan media dari Cirebon dan Majalengka |
CIREBON BRIBIN – Fahmina Institut
merancang strategi kampanye yang efektif tentang isu toleransi dan keadilan
gender bersama praktisi media di Cirebon dan Majalengka.
Melalui program Joint Initiative for Strategic Religious Action
(JISRA) Fahmina Institut menggelar workshop perumusan strategi kampanye media
untuk toleransi dan keadilan gender pada 17-18 Desember 2022 di Hotel Santika
Cirebon.
Program Manager, Fahmina Institut, Alifatul Arifiati mengatakan tujuan
diadakan workshop tersebut untuk meningkatkan kemampuan tim (Fahmina) dalam
menyampaikan pesan-pesan toleransi dan keadilan gender kepada khalayak yang
lebih luas.
Dia menuturkan masalah toleransi dan keadilan gender bukanlah isu
populis di masyarakat sehingga butuh strategi matang dalam merancang strategi
penyampaian dan penyebarluasan pesannya.
“Intinya kami ingin belajar bagaimana mendiseminasikan pesan toleransi
dan keadilan gender agar tersampaikan secara luas dan tepat,” katanya.
Tujuan lainnya kata Alifatul pihaknya ingin mengajak teman-teman media
untuk berkolaborasi dengan Fahmina dan teman-teman CSO (Civil Society
Organization) yang selama ini konsen di isu toleransi dan keadilan gender
untuk membentuk perspektif yang sama ketika terjadi masalah di lapangan.
“Ketika terjadi masalah yang berkaitan dengan toleransi dan keadilan
gender kami melihat pemberitaan yang muncul perspektifnya masih kurang tepat,”
ujarnya.
Alifatul menambahkan setelah workshop perumusan strategi kampanye ini
diharapkan pemberitaan yang muncul tentang toleransi dan keadilan gender
memiliki perspektif dan gaya bahasa penyampaikan yang lebih baik lagi.
“Kolaborasi Fahmina dan teman-teman media ini sifatnya saling
melengkapi,” tambahnya.
Direktur Fahmina Institute, Rosyidin memaparkan masalah toleransi dan
keadilan gender dianggap isu yang sensitif sehingga dibutuhkan gaya bahasa dan
penyampaian khusus agar tidak menyulut konflik yang lebih besar jika terjadi
masalah di masyarakat.
“Kami mengajak teman-teman media untuk turut menjaga nilai toleransi dan
keadilan gender melalui berita-berita yang dibuat,” pungkasnya. (CB-001).