KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Komisi II DPRD mendukung pembentukan klinik utama yang akan dikelola Perumda Farmasi Ciremai Kota Cirebon. Rencananya klinik tersebut bakal bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi II DPRD, Doddy Aryanto, usai rapat kerja bersama direksi Perumda Farmasi Ciremai dan BPJS Kesehatan Kota Cirebon, di Griya Sawala gedung DPRD.
Doddy menyampaikan, pertemuan ini sejatinya bertujuan untuk membangun komunikasi antara kedua instansi tersebut. Sehingga bisa terjalin hubungan kerjasama bilamana pembentukan klinik utama Perumda Farmasi Ciremai Kota Cirebon terealisasi.
Namun demikian, kata Doddy, ternyata pada konteks diskusi tadi terdapat perbedaan cara pandang dalam memahami konsep klinik utama dan klinik pratama.
“Kami Komisi II beranggapan, klinik utama bisa di jenjang dari bawah. Tapi kalau di kacamata BPJS itu bagian berbeda. Karena klinik utama itu sebagai klinik rujukan. Jadi tidak ada kapitasi, adanya klaim inasibijis. Klaim terhadap kasus pasien yang memang dirujuk ke klinik tersebut,” jelas Doddy usai rapat.
Hasil pertemuan ini, lanjut Doddy, Perumda Farmasi Ciremai Kota Cirebon tetap akan membentuk klinik utama. Dengan demikian, maka Komisi II siap memberikan support agar rencana tersebut dapat terlaksana.
Selain itu, Doddy juga mendesak agar Pemda Kota Cirebon memberikan perhatian serius dalam usulan pembentukan klinik utama ini. Jika dukungan yang diberikan setengah-setengah, kemungkinan untuk mewujudkan rencana tersebut cukup berat.
“Komitmen pemda terhadap Perumda Farmasi Ciremai seperti apa? Kalau bicara hari ini PMP yang digelontorkan masih tersisa Rp 1 miliar, apakah dalam konteks renja atau keuangan yang sudah dianggarkan Rp 2 miliar, kemudian bisa terealisasi. Maka percepatan terhadap pembentukan klinik utama ini bisa terwujud. Tapi kalau pemerintah kota tidak punya will kesana, saya melihat agak berat,” katanya.
Sedangkan saat rapat berlangsung, Direktur Perumda Farmasi Ciremai Kota Cirebon, Emrizal Hamdani Ak menerangkan, pembentukan klinik utama ini sudah dikaji secara mendalam. Dari kacamata bisnis, rencana tersebut memiliki peluang yang bagus karena klinik utama di Kota Cirebon jumlahnya belum terlalu banyak.
Selain itu kondisi keuangan dan kemampuan Perumda Farmasi Ciremai sekarang, Emrizal mengaku pihaknya belum mampu kalau harus menjalankan klinik pratama dan klinik utama sekaligus.
“Walaupun kita bukan pionir, kami yakin akan melakukan lebih baik karena ada supporting yang diberikan kepada kami. Kami memohon kepada Komisi II, sesulit apapun proses BPJS ini kita akan tempuh. Tapi kami berharap dukungannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Cirebon, Ni Ketut Sri Budiani menyampaikan, pihaknya akan memproses pengajuan kerjasama klinik utama dari Perumda Farmasi Ciremai jika semua persyaratan administrasi dan sebagainya terpenuhi.
Secara umum dia menjelaskan, BPJS Kesehatan menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, praktek perorangan atau dokter umum dan dokter gigi. Kemudian ada juga fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut berupa rumah sakit serta klinik utama.
"Kami sampaikan bahwa BPJS Kesehatan bekerjasama dengan fasilitas kesehatan ada yang tingkat pertama seperti puskesmas, klinik pratama, praktek perorangan atau dokter umum, dan dokter gigi. Kalau yang kedua fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut terdiri dari rumah sakit serta klinik utama," jelas Sri.
“Nanti kita berproses, kalau ada pengajuan kerja sama baik dari persyaratan administrasi maupun SDM, dan semuanya terpenuhi, kita akan lakukan,” tambahnya.(CB-003)