KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Walaupun tidak sampai memakan korban jiwa, persoalan banjir di Kota Cirebon yang kerap terjadi pada musim penghujan perlu segera ditangani karena dapat berdampak pada rusaknya tempat tinggal, perabotan dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Terlebih dalam satu siklus musim penghujan sekarang ini, sudah terjadi beberapa kali banjir di Kota Cirebon.
Meskipun bila bicara soal banjir di Kota Cirebon, tak melulu akibat meningkatnya debit air sungai karena hujan. Namun, ada juga persoalan banjir yang kerap melanda daerah pesisir akibat air rob atau naiknya permukaan air laut.
Praktisi Arsitektur asal Cirebon, Peter Nobel mengatakan, bila melihat dari posisi geografisnya. Mungkin akan sulit bagi Kota Cirebon terbebas dari banjir karena menjadi hilir beberapa sungai seperti Sungai Kalijaga, Sungai Kriyan, Sungai Sukalila dan Sungai Kedung Pane.
"Banyaknya endapan pada sungai-sungai menimbulkan mengecilnya luasan penampang sungai dan meluapnya aliran," kata Peter.
Karenanya, menurut Peter, daerah aliran sungai (DAS) perlu menjadi perhatian serius. Untuk memastikan tidak ada hambatan bagi aliran sungai, tanggul yang jebol atau bangunan liar diatas sungai.
"Keempat sungai besar ini menampung debit air dari berbagai area di dalam dan luar Kota Cirebon. Saat hujan deras terjadi, debit air akan melimpah ke empat sungai tersebut," ujar Pria yang juga Sekretaris DPD PSI Kota Cirebon ini.
Hal berikutnya selain DAS, yakni masalah drainase. Drainase memegang peranan penting agar air tidak tergenang lama sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
Di Kota Cirebon, pada beberapa titik drainase, ada yang tertutup bangunan. Sehingga akan sulit dipantau apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.
"Saluran yang tertutup membutuhkan perhatian khusus pada inspeksi rutin 6 sampai 12 bulan untuk memastikan aliran air lancar," jelas Peter.
Ia menambahkan, terkait banjir akibat rob yang kerap terjadi di daerah pesisir pantai Kota Cirebon, Peter mengungkapkan perlu dibuat penghalang atau bendungan penahan air.
Pasalnya permukaan tanah Kota Cirebon hampir sejajar tingginya dengan permukaan laut. Bahkan, ada yang dibawah permukaan sungai.
Kondisi ini dialami khususnya oleh warga yang bermukim di pesisir Kota Cirebon yang berbatasan dengan Sungai Kriyan.
"Beberapa titik yang dialiri berada di bawah permukaan atas sungai," tambahnya.
Terakhir, Peter mengatakan, bukan tidak mungkin intensitas banjir di Kota Cirebon akan lebih sering terjadi bila persoalan ini tidak ditangani secara serius.
"Penanganan serius perlu dilakukan segera oleh Pemerintah Daerah Kota Cirebon," pungkasnya. (CB-003)