KESAMBI (CIREBON BRIBIN) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, M Fredly Nasution mengatakan, sepanjang periode Triwulan I Tahun 2023, kinerja industri jasa keuangan di Ciayumajakuning masih stabil di tengah isu perlambatan perekonomian global akibat penutupan Silicon Valley Bank (SVB) dan krisis yang dialami Credit Suisse.
Menurutnya, kinerja Keuangan kantor cabang Bank umum per Maret 2023, terjadi peningkatan aset kantor cabang bank umum (konvensional dan syariah) sebesar 7,24 persen year on year (yoy), peningkatan kredit sebesar 8,87 persen yoy, peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 0,66 persen yoy, namun terjadi penurunan laba tahun berjalan sebesar 25 persen yoy.
Pada periode yang sama, kinerja keuangan kantor cabang bank konvensional mencatat peningkatan aset sebesar 6,42 persen yoy, peningkatan kredit sebesar 7,64 persen yoy, pertumbuhan DPK sebesar 2,62 persen yoy, dan penurunan laba tahun berjalan sebesar 28,22 persen.
"Sementara, kinerja kantor cabang bank umum syariah mencatat peningkatan aset sebesar 12,98 persen yoy, peningkatan kredit sebesar 14,94 persen yoy, penurunan DPK sebesar 14,43 perseb yoy, dan penurunan laba tahun berjalan sebesar 33,35 persen yoy," katanya.
Ia melanjutkan, untuk kinerja keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan catatan, perkembangan kinerja keuangan 19 BPR di Ciayumajakuning per Maret 2023 menunjukan peningkatan kredit sebesar 1,35 persen yoy dan DPK sebesar 0,16 persen, namun terjadi penurunan aset sebesar 1,55 persen yoy dan penurunan Laba Tahun Berjalan sebesar 34,54 persen.
Pada periode yang sama, rasio non performing loan (NPL) BPR mengalami peningkatan sebesar 5,23 persen yoy, rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) mengalami penurunan sebesar 3,34 persen yoy, begitu pula cash ratio dan return on aset (ROA) juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 1,85 persen yoy dan 0,86 persen yoy.
"Struktur DPK BPR di Ciayumajakuning per Maret 2023 didominasi oleh tabungan sebesar 52 persen atau Rp1,247 Triliun," katanya lagi.
Terkait dengan Modal Inti, terdapat 11 BPR memiliki Modal Inti sampai dengan Rp15 Miliar, 7 BPR memiliki Modal Inti Rp15 Miliar s.d. Rp50 Miliar, dan 1 BPR memiliki Modal Inti di atas Rp50 Miliar. Terdapat 3 BPR yang wajib memenuhi Modal Inti Minimum sebesar Rp6 Miliar yang akan berakhir pada Desember 2024.
Kinerja Keuangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
IKNB yang diawasi oleh Kantor OJK Cirebon terdiri atas lembaga keuangan mikro baik konvensional maupun syariah (LKM/S). Terdapat 4 kantor pusat LKM dan 11 kantor cabang LKM serta 4 kantor pusat LKMS dan 1 kantor cabang LKMS. Namun demikian, di wilayah Ciayumajakuning terdapat kantor cabang IKNB lainnya yaitu 58 kantor cabang perusahaan asuransi, 91 kantor cabang perusahaan pembiayaan, 38 kantor cabang perusahaan pembiayaan Syariah/UUS, dan 60 kantor cabang perusahaan modal ventura.
"Seluruh kinerja keuangan LKM di Ciayumajakuning per posisi Desember 2022 mengalami penurunan yaitu total aset mengalami penurunan sebesar 16,14 persen yoy, kredit mengalami penurunan sebesar 30,13 persen yoy, DPK mengalami penurunan sebesar 6,12 persen yoy, likuiditas mengalami penurunan sebesar 8,60 persen yoy, solvabilitas mengalami penurunan sebesar 24,62 persen yoy, ekuitas mengalami penurunan sebesar 79,25% yoy, dan NPL mengalami peningkatan sebesar 20,28 persen yoy," ujarnya.
Pada LKMS, terjadi peningkatan indikator kinerja keuangan secara year on year (yoy) pada sisi aset, pembiayaan, DPK, dan ekuitas masing-masing sebesar 4,45 persen; 2,80 persen; 11,79 persen; dan 17,41 persen; serta penurunan Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,80 persen. Rasio likuiditas dan solvabilitas LKMS mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,59 persen yoy dan 41,03 persen yoy.
Per Februari 2023, terdapat peningkatan outstanding pembiayaan dari kantor cabang perusahaan pembiayaan (PP) dan perusahaan modal ventura (PMV) di Ciayumajakuning masing-masing sebesar 6,53 persen yoy dan 28,27 persen yoy dengan peningkatan jumlah kontrak sebesar 42,43 persen yoy pada Kantor Cabang PP dan 8,28 persen yoy pada Kantor Cabang PMV.
"Sementara, rasio NPF Kantor Cabang PP mengalami penurunan sebesar 1,16 persen yoy namun NPF Kantor Cabang PMV mengalami peningkatan sebesar 2,47 persen yoy," ungkap Fredly.
Terkait dengan perkembangan kinerja kantor cabang perusahaan asuransi di Ciayumajakuning periode Triwulan IV Tahun 2022, untuk perkembangan premi kantor cabang Perusahaan asuransi umum maupun perusahaan asuransi jiwa mengalami peningkatan masing-masing sebesar 61,92 persen yoy dan 151,27 persen yoy.
Adapun perkembangan klaim dari kantor cabang perusahaan asuransi umum mengalami peningkatan sebesar 49,85 persen yoy sementara klaim kantor cabang perusahaan asuransi jiwa mengalami penurunan sebesar 1,02 persen yoy.
"Jumlah pemegang polis kantor cabang perusahaan asuransi umum mengalami penurunan sebesar 5,13 persen namun kondisi sebaliknya terjadi pada kantor cabang perusahaan asuransi jiwa yang mengalami peningkatan sebesar 13,57 persen," tutupnya. (CB-003)