Rabu, 12 Juli 2023

Rabu, Juli 12, 2023
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyambut baik kembali beroperasinya PG Sindanglaut.

ASTANAJAPURA (CIREBON BRIBIN) - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mengucapkan banyak terimakasih kepada Menteri Pertanian RI yang telah berkunjung sekaligus meresmikan penggilingan perdana gula konsumsi di PG Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/7).

Diakui Imron, banyak motivasi yang telah diberikan.

"Setelah diberikan motivasi, mudah-mudahan para petani tebu di Kabupaten Cirebon semakin giat lagi untuk menanam tebu," kata Imron.

Sementara itu, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kehadiran pabrik gula berskala besar sangat penting dalam membuka lapangan kerja dan juga menaikkan kesejahteraan petani setempat.

Di samping itu, proses giling juga merupakan proses penentu dalam menghasilkan pengolahan gula nasional yang berkualitas.

"Saya atas nama negara, meresmikan penggilingan perdana dan memulai kembali hadirnya pabrik gula Sindanglaut di Kabupaten Cirebon, kata SYL.

"Bahkan dengan adanya industri ini, jaminan masyarakat jadi lebih pasti dan ekosistem lebih tertata, baik lapangan kerja, kebutuhan makanan, kebutuhan industri dan perputaran ekonomi akan terjadi dalam skala yang lebih besar," lanjutnya.

SYL mengatakan, kehadiran pabrik gula juga menjamin hilirisasi produksi petani dalam memperbesar areal lahannya. Artinya, lahan petani bertambah, namun keuntungan atau margin mereka juga meningkat.

Oleh karena itu, hadirnya industri ini mampu menjadikan pangan sebagai industri terbaik dalam menghadapi tantangan masa depan.

"Tebu adalah komoditas pertanian yang sangat strategis dan tebu merupakan bahan baku utama gula," jelas SYL.

"Tentunya, masih sangat dibutuhkan oleh seluruh rakyat, sehingga ini menjadi komoditas yang harus diperhatikan betul, apalagi kita masih defisit 800 ribu ton," sambungnya.

SYL memastikan pemerintah akan hadir melakukan pendampingan kepada petani Indonesia. Diantaranya, melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi.

"Negara harus hadir dalam menanam tebu rakyat, terutama yang berkaitan dengan lahan petani, lahan-lahan hutani yang sudah tidak produktif agar bisa dikonversikan menjadi lahan-lahan kebun dan diberikan kepada rakyat," katanya. (CB-003)