KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) – Peringatan Hari Jadi ke-654 Cirebon pada tahun ini merupakan edisi terakhir di bawah kepemimpinan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, dan Wakilnya, Eti Herawati. Sebab, kepemimpinan Nashrudin Azis dan Eti Herawati hingga 12 Desember 2023.
“Tahun 2023 merupakan tahun terakhir kepemimpinan pemerintahan kami di Kota Cirebon,” ungkap Azis dalam pidatonya pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-654 Cirebon, Rabu (19/7), di Griya Sawala gedung DPRD Kota Cirebon.
Azis mengakui, selama ini kepemimpinannya bersama Eti Herawati telah didukung oleh kemitraan dan kolaborasi yang harmonis serta sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, terutama jajaran legislatif dan Forkopimda Kota Cirebon.
“Kita tidak dapat memungkiri bahwa pasca pandemi Covid-19 memberi dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan daerah, ekonomi dan sosial masyarakat, sehingga Pemerintah Daerah Kota Cirebon perlu berupaya keras untuk melakukan upaya-upaya pemulihan,” ujarnya.
Azis menambahkan, upaya yang dilakukan antara lain, penyesuaian anggaran, melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi daerah, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, membuka kesempatan kerja melalui bursa kerja, memotivasi dan memberi peluang kepada UMKM agar dapat lebih berkembang serta relaksasi pajak.
“Berbagai kondisi riil yang belum sesuai harapan tidak menyurutkan langkah kami untuk terus berikhtiar melakukan segala upaya pemulihan dan peningkatan kondisi keuangan daerah, ekonomi dan sosial masyarakat di Kota Cirebon,” tuturnya.
Melalui kemitraan dan kolaborasi tersebut, sambung Azis, selama 2018 hingga 2022, Kota Cirebon berhasil memperoleh penghargaan tingkat internasional sebanyak 2 penghargaan, nasional sebanyak 75 penghargaan, dan tingkat provinsi sebanyak 93 penghargaan.
“Di tengah bergeliatnya ekonomi pasca pandemi Covid-19, pada tahun 2022 Kota Cirebon mengalami kondisi inflasi terendah se-Jawa Barat yaitu sebesar 4,86 persen, bahkan pada bulan Desember 2022 inflasi terendah se-pulau Jawa dan Bali,” terangnya.
Seiring dengan melandainya pandemi Covid-19 di tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cirebon meningkat 0,64 poin dari tahun sebelumnya menjadi 75,89.
Disebutkan Azis, peningkatan capaian IPM tahun 2022 disebabkan oleh meningkatnya seluruh dimensi pembentuk IPM, terutama dimensi standar hidup layak yang mampu tumbuh di atas 2 persen.
“Sejak tahun 2018, IPM Kota Cirebon sudah termasuk dalam kategori tinggi, dan berada pada peringkat ke-6 se-Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Azis juga mengajak semua pihak untuk berkomitmen mewujudkan pencapaian-pencapaian baik di masa mendatang dalam penyelenggaraan pemerintahan.
“Tentu yang dibarengi dengan dukungan dari seluruh elemen yang mengedepankan kepemimpinan responsif dan konsolidatif dari para pemangku kepentingan yang ada di Kota Cirebon,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengapresiasi sejumlah capaian kemajuan yang dialami Kota Cirebon. Misalnya dalam hal pengendalian inflasi, menjadi yang terbaik di Jawa-Bali.
“Kota Cirebon adalah kota terbaik dalam penanganan inflasi di pulau Jawa-Bali. Ini berkat kerja, kekompakan, kondusivitas dari Wali Kota dan Forkopimda,” ungkap Ridwan Kamil.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menambahkan, ada sejumlah program pembangunan dari Pemprov Jawa Barat yang digulirkan di Kota Cirebon. Seperti, pembangunan Alun-alun Kejaksan, Alun-alun Kasepuhan, Gedung Creative Centre, hingga program pengentasan kemiskinan. (CB-003)