KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Pasca kejadian anjloknya Kereta Api (KA) Argo Semeru, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugasnya. Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api tersebut, KAI menggunakan 4 Crane, 1 Kereta Penolong, serta 1 MTT.
Jalur hulu antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates saat ini sudah steril dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km per jam. KA pertama yang melewati yaitu KA Argo Lawu relasi Solo Balapan – Gambir pada pukul 11.35 WIB.
Jalur ini sebelumnya tidak dapat dilewati kereta api lantaran terjadi ajloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates pada Selasa 17 Oktober 2023.
Manager Humas Daop 3 Cirebon, Ayep Hanapi mengatakan, hingga saat ini KA KA yang melintas di Daop 3 Cirebon mesih mengalami keterlambatan.
"Untuk KA KA yang melintas ke Wilayah Daop 3 Cirebon masih terjadi kelambatan dampak kejadian di Wilayah Daop 6 Yogyakarta," katanya, Rabu (18/10).
Daop 3 Cirebon pun melakukan pengalihan penumpang sebagai langkah antisipasi kelambatan KA untuk penumpang.
Seperti pengalihan untuk penumpang KA Argo Sindoro relasi Semarang Tawang - Gambir, penumpang dialihkan ke KA Argo Merbabu.
Lalu KA Taksaka relasi Yogyakarta- Gambir dan KA Argo Lawu relasi relasi Solo Balapan - Gambir dialihakn ke KA Sembrani.
KA Manahan relasi Solo Balapan - Gambir dialihkan ke KA Argo Cheribon.
Juga KA Jaka Tingkir relasi Pasar Senen - Purwosari dialihkan ke KA Gaya Baru Malam Selatan.
Ayep menambahkan, Daop 3 Cirebon menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan kereta api dikarenakan beberapa perjalanan KA mengalami kelambatan.
"KAI saat ini telah melakukan berbagai upaya untuk normalisasi di jalur kereta api agar perjalanan KA kembali normal. Update informasi selanjutnya akan disampaikan secara berkala," pungkasnya. (CB-003)