Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan didampingi istri menyapa simpatisan yang hadir di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu (9/12). |
LEMAHWUNGKUK (CIREBON BRIBIN) - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan hari ini melakukan kampanye di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Sabtu (9/12).
Kampanye Anies di Cirebon pada hari ke 11 masa kampanye ini, dihadiri oleh ratusan simpatisan dari 4 partai pendukung.
Dalam orasi politiknya di Cirebon, Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2024 mendatang, mengajak seluruh yang hadir agar berjuang bersama-sama untuk perubahan bagi negeri ini.
"Saya hadir di sini untuk bisa berkumpul bersama-sama di tempat ini, Insya Allah ini majelis yang membawa keberkahan bagi kita semua, Kita berkumpul di sini untuk perubahan," katanya.
Anies juga meminta semua yang hadir di Alun-alun Sangkala Buana, Keraton Kasepuhan Kota Cirebon untuk merekam aksi bersama ini dan membagikannya ke media sosial sebagai bukti mereka yang hadir merupakan bagian dalam perjuangan untuk perubahan.
"Katakan itu di sosial media, semua rekaman yang menjadi bukti bahwa saudara-saudara semua, ibu-ibu, bapak-bapak, hadir di tempat ini karena kita ingin berjuang untuk perubahan," ujarnya.
Anies menjelaskan, mengapa perubahan diperlukan oleh negeri ini. Salah satunya agar rakyat bisa bebas berbicara atau menyampaikan pendapat.
"Hari ini ada rasa takut untuk berbicara, sampai menyebut Indonesia saja pakai nama Wakanda, mau bilang Indonesia pakai nama Konoha. Republik ini Republik merdeka, tak boleh ada yang punya rasa takut lagi. Karena itu kita perlu perubahan," jelasnya.
Namun, Anies mengingatkan bahwa perubahan tidak bisa dilakukan hanya dengan demo atau protes. Perubahan hanya bisa dilakukan bila ada wewenang.
Ia pun mencotohkan soal penutupan salah satu tempat hiburan di Jakarta yang tidak mempan di demo atau diprotes. Namun, dengan wewenang kepala daerah, tempat tersebut bisa ditutup hanya dengan selembar kertas dan sebuah tanda tangan.
"Wewenang, kekuasaan, ada di tangan Allah, kekuasaan kemudian dibawakan oleh suara seluruh rakyat, lalu diamanatkan dalam bentuk wewenang yang akan diberikan tanggal 14 Februari," katanya.
Anies menegaskan, wewenang yang berasal dari suara rakyat, sangat penting untuk melakukan perubahan sehingga koruptor bisa dimiskinkan, sehingga ada kebebasan berbicara, sehingga pupuk jadi murah, sehingga pakan ternak jadi murah, sehingga lapangan pekerjaan jadi luas dan biaya hidup jadi lebih berkah.
"Itulah esensi perubahan yang kita dorong sama-sama," tegasnya.
Ia menambahkan, sudah cukup kezaliman dibiarkan berjalan begitu lama. Sudah saatnya keadilan menjadi kata kunci di Republik ini.
"Kita ingin negeri ini jadi negeri yang adil, negara yang setara bagi semua," tambahnya. (CB-003)