Ketua Dewan Pakar Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM), Adang Juhandi menceritakan proses dan alasan mengapa wilayah Cirebon Timur ingin dimekarkan. |
LEMAHABANG (CIREBON BRIBIN) - Pengusulan pemekaran wilayah Cirebon timur menjadi Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu rupanya telah melalui proses yang sangat panjang.
Ketua Dewan Pakar Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM), Adang Juhandi mengatakan, proses sosialisasi hingga akhirnya disetujui memakan waktu sekitar 32 tahun.
"Perjuangan pemekaran itu begitu berat yang saya rasakan, mengikuti sudah puluhan tahun itu dinamikanya begitu keras pro dan kontranya," katanya saat ditemui Cirebon Bribin hari ini, Jumat (8/12).
Ia menuturkan, perjuangan FCTM dalam melakukan sosialisasi pemekaran pada 169 desa yang ada di wilayah Cirebon Timur, begitu berat.
Pasalnya, dinamika dalam menghadapi masyarakat begitu keras, hal terberat dalam persyaratan administrasi, yakni Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
"Alhamdulillah 169 desa itu mendukung yang dibuktikan dengan keputusan khusus disetiap desa itu syarat yang paling utama," tuturnya.
Kepada Cirebon Bribin, Adang juga menjelaskan alasan utama FCTM mendorong Cirebon timur ingin menjadi CDOB,
Hal tersebut menurutnya karena adanya ketimpangan sosial antara Kabupaten Cirebon wilayah barat dan timur.
Ketimpangan sosial tersebut, diantaranya pada tingkat pembangunan infrastruktur maupun tingkat IPM.
"Kenapa sih kita ini harus mekar, ketimpangan antara timur dan barat baik di tingkat infrastruktur pembangunan maupun tingkat IPM berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, ekonomi," jelasnya.
Adang menambahkan, melihat sekarang banyaknya perindustrian yang masuk ke Cirebon Timur, namun pembangunan infrastruktur di Cirebon Timur belum maksimal.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan, jangan sampai masyarakat Cirebon Timur hanya jadi penonton.
"Kita ingin merekrut putra-putra terbaik yang ada di Cirebon Timur, jangan sampai tingkat penganggurannya tinggi tingkat kemiskinannya tinggi," tambahnya. (CB-004)