Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Cirebon, Agus Sukmajaya (kanan) membahas persiapan program baru Disbudpar untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon. |
PEKALIPAN (CIREBON BRIBIN) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menghadirkan terobosan dengan menggulirkan program baru untuk mendongkrak wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon.
Program baru Disbudpar Kota Cirebon ini cukup unik, karena karena akan berkantor di tempat wisata atau disebut work from destination (WFD).
Rencananya, Disbudpar Kota Cirebon akan mulai menjalankan program WFD ini mulai pekan depan.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan, WFD akan dijalankan di hari Kamis dan Jumat.
“Nanti saya akan ditemani dengan kepala bidang pariwisata dan kebudayaan. Kedua bidang ini akan bergantian ikut berkantor di destinasi wisata tersebut,” kata Agus Sukmanjaya saat meninjau Keraton Kacirebonan, Rabu (17/4).
Destinasi wisata yang menjadi tempat WFD yaitu Keraton Kacirebonan dan Kampung Arab Panjunan.
Agus menjelaskan, WFD di Keraton Kacirebonan akan memudahkan dinasnya menyerap aspirasi baik dari wisatawan maupun masyarakat setempat.
Pihaknya juga akan melakukan hal yang sama di keraton sekitar Keraton Kacirebonan yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan Keraton Kaprabonan.
“Saat berkantor di Kacirebonan, pegawai kami akan berkeliling ke masyarakat dan berinteraksi dengan wisatawan. Masukan yang disampaikan sangat berarti untuk perkembangan sektor wisata di Kota Cirebon,” tuturnya.
Hal serupa juga dilakukan Disbudpar Kota Cirebon saat WFD di Kampung Arab Panjunan. Agus menilai WFD efektif melihat kondisi objek wisata di Kota Cirebon, karena bisa melihat langsung apa yang terjadi di destinasi wisata unggulan Kota Cirebon ini.
“Di Kampung Arab Panjunan kami juga akan memantau lokasi sekitarnya. Agar lebih memahami kultur dan persoalan yang ada di objek wisata itu,” ujarnya.
Menurut Agus pemda telah merintis infrastruktur dua objek wisata tersebut sejak tahun 2023 lalu. Meski infrastruktur yang ada belum sempurna, namun wisatawan sudah bisa berkunjung destinasi wisata ini.
“Kalau dikunjungi tentu bisa, hanya kondisi objek wisata keduanya belum sempurna. Masih perlu ada perbaikan dan perawatan,” tutur Agus.
Agus berharap, program WFD mampu melahirkan gagasan program wisata yang tepat sasaran dan bisa dinikmati oleh wisatawan. Sehingga, destinasi wisata di Kota Cirebon terkenal hingga tingkat dunia.
“Tentunya kami ingin mendongkrak kunjungan wisatawan meningkat dan destinasi wisata di Kota Cirebon mampu bersaing dengan daerah lain di Jawa Barat bahkan Indonesia,” tegas Agus. (CB-003)