Selasa, 07 Mei 2024

Selasa, Mei 07, 2024
Dani Mardani dan Suhendrik, dua calon pemimpin muda di Pilkada 2024 Kota Cirebon. Foto: Rilis

KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Analis Politik INSTRAT, Henry Baskoro mengomentari munculnya calon-calon pemimpin muda jelang Pilkada 2024 di Kota Cirebon.

Sebut saja nama Suhendrik yang telah ramai jadi perbincangan jelang Pilkada 2024 Kota Cirebon sekarang ini, lalu ada juga Dani Mardani yang juga mulai tampil ke publik.

Pilkada 2024, menurut Henry, menjadi momentum penting bagi Cirebon untuk memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan dan perkembangan yang diinginkan warga.

"Generasi muda calon kepala daerah memiliki kesempatan besar untuk membuktikan diri sebagai agen perubahan yang mampu membangun kota menjadi lebih baik, saya melihat sudah bermunculan calon pemimpin muda seperti Suhendrik, Dani Mardani yang sudah berani tampil ke publik," ujarnya.

Menurut Henry, kemunculan calon-calon pemimpin muda jelang Pilkada 2024 di Kota Cirebon juga menunjukkan ada pergeseran tren politik.

Hal ini sejalan dengan tren di dunia dimana pemimpin-pemimpin muda dengan visi progresif dan energi baru mulai menduduki posisi kunci di berbagai negara.

"Generasi muda Cirebon dapat mengambil contoh dari tren dunia dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membawa ide-ide segar ke dalam pemerintahan kota Cirebon," kata Henry.

Henry mengatakan, calon-calon pemimpin muda yang lahir dan tumbuh di era digital cenderung lebih akrab dengan teknologi, memungkinkan mereka untuk mempercepat inovasi dan digitalisasi pelayanan publik.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah implementasi e-government, yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelayanan publik.

"Calon pemimpin muda dapat menawarkan solusi kreatif untuk masalah perkotaan yang kompleks, seperti kemacetan, keamanan, dan tata kelola pemerintahan yang efisien," ujarnya.

Ia menambahkan, bila melihat komposisi data pemilih muda di Kota Cirebon. Ada potensi besar untuk calon pemimpin muda dalam Pilkada kali ini.

"Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih muda usia 17 sampai 30 tahun di Cirebon diperkirakan mencapai sekitar 30 persen dari total pemilih pada pemilihan sebelumnya," tambahnya.

Namun demikian, lanjut Henry. Ada tantangan yang juga perlu menjadi perhatian bagi calon pemimpin muda.

"Kurangnya pengalaman bisa menjadi halangan bagi beberapa calon," katanya.

"Solusinya, kolaborasi dengan pemimpin senior yang berpengalaman bisa menjadi kunci untuk dapat membantu mereka mengatasi hambatan ini dan mencapai kesuksesan dalam memimpin kota," tambahnya. (CB-003)