Upacara Peringatan Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun di lapangan Alun-alun Kejaksaan Kota Cirebon, Minggu (7/7). |
KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Pemerintah Daerah Kota Cirebon menggelar upacara Peringatan Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun di lapangan Alun-alun Kejaksaan, Minggu (7/7).
Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun yang juga dihadiri seluruh Forkompinda dan tamu undangan.
Upacara Peringatan Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun ini berlangsung khidmat di tengah kemegahan Alun-alun Kejaksan yang menjadi kebanggaan warga masyarakat Kota Cirebon.
Dalam kesempatan tersebut, Agus menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun ini menjadi momentum ini harus betul-betul dijadikan sebagai ajang untuk mensyukuri segala pencapaian yang telah diraih selama ini.
Rasa syukur itu harus juga dibarengi dengan kesadaran bahwa eksistensi Cirebon hari ini merupakan sesuatu yang diperjuangkan oleh para pendahulu dalam rentang waktu yang panjang.
"Perjuangan dan keteladanan adalah nilai luhur yang harus tetap eksis dan menjadi kompas untuk menentukan arah pembangunan yang berorientasi pada kemaslahatan masyarakat," katanya.
Kejayaan Cirebon masa silam tidak pernah dapat dilepaskan dari kecakapan dan sejarah hidup teladan warga Kota Cirebon yakni Sunan Gunung Jati.
Sejarah mencatat, bahwa Sunan Gunung Jati tidak hanya melakukan perluasan wilayah, melainkan juga membangun sarana dan prasarana, semisal pembangunan pangkalan perahu yang terletak di tepi Sungai Kriyan.
Lalu, di Pelabuhan Muara Jati, ketika dilakukan perbaikan dan penyempurnaan bangunan-bangunan untuk fasilitas pelayaran.
Tidak sampai di situ, Sunan Gunung Jati juga membangun sarana transportasi sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Melalui berbagai langkah yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati, Cirebon mengalami kemajuan yang pesat di berbagai bidang.
"Dari fragmen sejarah tersebut, kita dapat meraih pembelajaran bahwa kemajuan daerah harus dilandasi oleh karakter kepemimpinan yang responsif dan konsolidatif dari para pemangku kepentingan yang ada di Kota Cirebon," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Agus. Kepemimpinan yang kuat juga harus didukung oleh kesediaan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bergotong royong dalam menyukseskan visi pembangunan.
"Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Cirebon adalah tempat tumbuhnya persatuan, terbinanya kerukunan, dan terikatnya tujuan bersama dalam bingkai gotong royong," lanjutnya.
Agus jug mengatakan, Kota Cirebon saat ini berada dalam masa transisi pemerintahan.
Situasi yang tentu saja memerlukan berbagai penyesuaian dalam rangka menjaga kondusivitas dan keberlanjutan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Ia juga mengingatkan bahwa pelaksanaan pembangunan sekecil apapun menuntut adanya konsolidasi dan penguatan sinergi dari seluruh kekuatan yang ada.
"Oleh sebab itu, dari atas mimbar ini, saya ingin terus mengingatkan bahwa Cirebon adalah rumah kita bersama. Rumah inilah yang perlu kita jaga, yang perlu senantiasa kita upayakan peningkatan dalam kualitas kehidupannya," katanya.
Ia mengungkapkan, segala tantangan dan dinamika pembangunan di era keterbukaan hari ini harus kita terima sebagai fungsi kontrol yang konstruktif. Era kompetisi dan disrupsi hari ini menuntut kita semua untuk tidak boleh berhenti berinovasi.
Hal-hal tersebut adalah kunci utama untuk bisa gesit merespons perubahan dan tantangan yang ada di masa mendatang.
Terakhir, Agus menyampaikan dirinya memberikan salam hormat kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang senantiasa mengayomi dan mengawal berbagai capaian yang diraih oleh Kota Cirebon.
Serta salam penuh kebanggaan bagi seluruh lapisan masyarakat yang senantiasa bekerja nyata dan mengambil peran masing-masing dalam pembangunan di Kota Cirebon.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang tinggi kepada pendiri, pejuang, dan para pemimpin Cirebon terdahulu yang telah mengantarkan kita ke tingkat peradaban dan kemajuan seperti hari ini," ungkapnya.
"Semoga, seluruh karya nyata dan kehidupan yang telah diabdikan pada Cirebon menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan generasi mendatang," tambah Agus. (CB-003)