Diskusi publik MW KAHMI Jabar mengangkat tema "Mengawal Pesta Demokrasi Dengan Beradab Untuk Indonesia Emas" di Auditorium Kampus I UGJ Cirebon, Kamis (25/7). |
KESAMBI (CIREBON BRIBIN) - Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MW KAHMI) Jawa Barat, dr Asad mengatakan, sistem pemilihan langsung pada pemilihan umum di Indonesia dinilai sangat rawan dengan adanya praktik politik uang atau money politik dan cara-cara tidak bermoral lainnya.
Untuk itu, dalam rangka memberikan pendidikan politik, khususnya kepada generasi muda, MW KAHMI Jabar menggelar diskusi publik yang mengundang sejumlah tokoh untuk menjadi pembicara yang digelar di Auditorium Kampus I UGJ pada Kamis (25/7).
Diskusi dengan tema "Mengawal Pesta Demokrasi Dengan Beradab Untuk Indonesia Emas" ini digelar dalam menyambut pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
"Mudah-mudahan dengan diskusi ini tumbuh kesadaran dari publik ya bahwa kita harus mengembangkan demokrasi yang sesuai dengan undang-undang sesuai dengan hati nurani dan akal sehat kita," katanya.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dilakukan dengan money politik atau pragmatis, menurut Asad akan menciptakan benturan dan ketika terpilih tidak bisa mengabdi untuk kemajuan masyarakat untuk mensejahterakan, mencerdaskan, melindungi dan menciptakan perdamaian.
Yang ada cawe-cawe dari proyek cawe-cawe investor dan rotasi pegawai yang jual jabatan.
"Ini yang sudah kita saksikan hari-hari sehingga banyak kepala daerah yang terjebak kepada korupsi," ujarnya.
Ia menegaskan, hal ini tidak boleh didiamkan dan harus dicegah, serta menjadi tanggung jawab bersama.
"Saya yakin, tidak mungkin Indonesia emas akan dicapai kalau pilkadanya masih jauh dari nilai-nilai moral, masih jauh dari yang seharusnya, dari Undang-undang," tegas Asad.
"Mudah-mudahan diskusi publik hari ini menjadi pendorong kita semua untuk terus mengawal agar Pilkada atau pemilihan umum ke depan ini bisa kita kawal sesuai dengan Undang-undang, sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini, agama kita, nilai-nilai universal dan hati nurani dan akal sehat kita," tambahnya.
Adapun para tokoh yang hadir sebagai pembicara dalam diskusi publik yang digelar MW KAHMI Jabar ini diantaranya Guru Besar Sosiologi Hukum Islam, Prof. Dr. Achmad Kholiq, Koordinator Presidium MW KAHMI Jawa Barat, Dr. Jonim.Sikumbang Tuanku Sutan Sarialam, Tokoh Nasional, Pengusaha, Ir. Soenoto, dan Politisi Nasional Prof. Dr. Rokhim Dahuri sebagai keynote speaker.
Tampak hadir juga Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, anggota DPRD Kota Cirebon, serta ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, ormas dan lainnya (CB-003)