Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmajaya menunjukkan kamus bahasa Cirebon yang diluncurkan bertepatan dengan hari jadi Cirebon ke 597 tahun, Minggu (7/7). |
KEJAKSAN (CIREBON BRIBIN) - Pemerintah Daerah Kota Cirebon meluncurkan kamus bahasa Cirebon - bahasa Indonesia - bahasa Arab edisi pertama di Hari Jadi Cirebon ke-597 tahun yang jatuh pada tanggal 1 Muharram 1446 H atau Minggu 7 Juli 2024. Kamus Bahasa Cirebon.
Peluncuran kamus bahasa Cirebon ini dilakukan bertepatan juga dengan sidang Paripurna DPRD dalam rangka Hari Jadi Cirebon ke 597 tahun.
Ada sebanyak 5000 kata bahasa Cirebon yang diterjemahakan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab dalam kamus bahasa Cirebon ini.
"Ini kado indah untuk Cirebon bahwa hari ini kita sudah memiliki kamus bahasa Cirebon bahasa Indonesia bahasa Arab," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya.
Ia menuturkan, kamus bahasa Cirebon yang dikeluarkan oleh Pemda Kota Cirebon ini merupakan edisi pertama dan akan dikembangkan dalam edisi-edisi berikutnya, terutama terkait dengan pengembangan dari kamus bahasa Cirebon ini ke dalam bahasa Inggris dan bahasa asingnya.
"Insya Allah setelah hari ini kita akan coba berihtiar lagi bagaimana kemudian di edisi edisi berikutnya lebih lengkap dan lebih komprehensif. Karena saya pikir tadi semangat semua tokoh-tokoh Cirebon yang hadir dalam rapat paripurna DPRD ini punya keinginan bahwa Cirebon itu bukan hanya untuk Jawa Barat untuk Indonesia tapi
kita sudah bisa masuk ke era global," tuturnya.
Agus menjelaskan, ada beberapa tujuan dari diluncurkannya kamus bahasa Cirebon-bahasa Indonesia-bahasa Arab ini.
Salah satu bentuk komitmen Pemda Kota Cirebon dalam rangka pemajuan kebudayaan Cirebon, selain itu ini juga menjadi sebuah awal agar bahasa Cirebon diakui menjadi bahasa daerah oleh Kemendikbud ristek secara linguistik.
"Tapi kalau kita melihat kita bisa lebih komprehensif kajiannya dengan sejarah, saya pikir bahasa Cirebon sudah layak menjadi bahasa daerah. Dan ini adalah salah satu jembatan untuk komitmen Pemda dan masyarakat Cirebon kita punya kebanggaan terhadap bahasa yang kita miliki dan nanti akan kami konsultasikan ke Kemendikbud Ristek mudah-mudahan bahasa Cirebon ini bisa diakui sebagai bahasa daerah," jelas Agus.
Ia menambahkan, kamus bahasa Cirebon ini disusun selama 3 bulan oleh Tim Kajian Bahasa Cirebon yang terdiri dari para akademisi.
"Itu yang formal, kalau yang informal ada dari seniman dan budayawan yang memberi masukan," katanya.
Meski baru dicetak secara terbatas, lanjut Agus. Pihaknya akan mencoba agar kamus bahasa Cirebon ini nantinya bisa diakses oleh masyarakat luas baik secara offline maupun secara online atau digital.
Pasalnya, Agus menyadari kamus bahasa Cirebon edisi pertama ini mungkin belum sempurna, pihaknya pun berharap ada masukan untuk kedepannya.
"Mudah-mudahan nanti banyak masukan-masukan yang konstruktif yang itu akan menjadikan penyempurnaan di edisi-edisi berikutnya," pungkasnya. (CB-003)