Jumat, 30 Agustus 2024

Jumat, Agustus 30, 2024
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNU Cirebon, kelompok 09 Desa Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon memamerkan produk hasil olahan limbah ampas tebu. Foto: KKN kelompok 9 UNU Cirebon

LEMAHABANG (CIREBON BRIBIN) - Patut diacungi jempol, apa yang dilakukan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNU Cirebon dari kelompok 09 Desa Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Pasalnya, mereka berhasil memanfaatkan limbah ampas tebu yang sebelumnya dianggap tak berharga, menjadi bernilai ekonomi.

Inovasi ini sejalan dengan tema KKN yaitu “Penguatan Potensi Unggulan Daerah Untuk Mendukung Visi Indonesia Emas 2045”.

Tim yang terdiri dari 10 orang mahasiswa dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mengolah limbah ampas tebu menjadi tepung yang kemudian tepung tersebut dijadikan olahan pangan berupa aneka kue kering.


Produk kue yang terbuat dari olahan limbah ampas tebu. Foto: KKN kelompok 9 UNU Cirebon

DPL Desa Sindanglaut, Nurul Ekawati menuturkan, tebu banyak dijadikan sebagai bahan baku oleh pedagang es tebu dan limbahnya dibuang begitu saja.

"Melihat kondisi tersebut mahasiswa KKN kelompok 09 berinovasi untuk memanfaatkan limbah menjadi sebuah produk yang bernilai jual," tuturnya, Jumat (30/8).

Padahal menurutnya, tepung tebu ini sangat bermanfaat karena kaya serat dan mampu mencegah sembelit, selain itu juga tidak menimbulkan lonjakan gula darah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

"Dari segi pembuatannya dapat dibilang sangat murah dan mudah karena berasal dari limbah yang tentunya didapat secara cuma-cuma dan prosesnya hanya dikeringkan serta dihaluskan saja," paparnya.

Bersama ibu-ibu PKK Desa Sindanglaut, tim mengemas kegiatan tersebut menjadi pelatihan yang bertujuan untuk mentransfer ilmu dan nantinya produk ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, 27 Agustus 2024 yang bertempat di balai Desa Sindanglaut, dari kegiatan ini menghasilkan dua produk kue kering yaitu Chocochip Cookies Ambu dan Sagu Keju Ambu. Kata “Ambu” diambil dari singkatan ampas tebu.

"Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan kelompok 09," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Sindanglaut, Elin Andriyani, S.E, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, sangat inovatif dan kreatif.

"Kue dari tepung ampas tebu ini belum pernah ada yang membuat, jadi bisa kami jadikan makanan khas Desa Sindanglaut. Untuk memperkenalkan pada masyarakat kue ini akan kami jual di gerai PKK," katanya.

Melihat peluang usaha tersebut, para mahasiswa berinisiatif mendaftarkan produk olahan ampas tebu tersebut pada pendamping halal Desa Sindanglaut yaitu ibu Nurul Qisthi, agar mendapatkan sertifikat halal.

"Dengan adanya sertifikat halal, Chocochip Cookies Ambu dan Sagu Keju Ambu dapat bersaing dengan produk lain," pungkasnya. (CB-003)